Pages

laporan titik leleh dan titik nyala

Kamis, 08 Oktober 2015



TITIK LELEH DAN TITIK NYALA
(PENENTUAN TITIK LELEH DAN TITIK NYALA SUATU ZAT)

I.                   TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
·         Menetapkan besarnya titik leleh suatu zat padat dengan alat penentu titik leleh
·         Menetapkan besarnya titik nyala suatu zat cair dengan alat penentu titik nyala

II.                ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat-alat yang digunakan
·         Untuk penentuan titik leleh
Pipa kapiler                                        4
Pipa gelas                                           1
Kaca arloji                                          2
Spatula                                               1
Alat penentu titik leleh (Digital Melting Point Apparatus)

·         Untuk penentuan titik nyala
    Thermometer 0 - 2000C
    Alat penentu titik nyala (Flash Point Tester)

    Bahan kimia yang digunakan
·         Untuk penentuan titik leleh
Asam Oksalat (C2H2O4.2H2O)
Asam Benzoat (C6H5COOH)

·         Untuk penetuan titik nyala
   Asam asetat glasial

III.             DASAR TEORI

·         TITIK NYALA

Titik nyala adalah suhu terendah dimana suatu cairan dapat menguap untuk membentuk sebuah campuran nyala dalam udara. Mengukur titik nyala cairan yang membutuhkan sumber penyalaan. Pada titik nyala, uap dapat berhenti untuk membakar ketika sumber perapian akan dihapus. Titik nyala tidak menjadi bingung dengan suatu autosolutan yang tidak membutuhkan sumber penyalaan.
Titik nyala yang sering digunakan sebagai karakteristik deskritif bahan bakar cair dan juga digunakan untuk menggambarkan cairan yang tidak biasa digunakan sebagai bahan bakar. Tititk nyala menuju pada kedua cairan yang mudah terbakar. Ada berbagai standar internasional untuk melakukan masing-masing titik nyala, namun cairan dengan titik nyala <43oC mudah terbakar.
Setiap zat cair mudah terbakar memiliki tekanan uap, yang merupakan fungsi dari temperature cair. Dengan naiknya suhu,tekanan uap juga meningkat. Dengan meningkatnya tekanan uap,konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap di udara meningkat. Oleh karena itu, temperatur menetukan konsentrasi menguap cairan yang mudah terbakar di udara. Titik nyala cairan mudah terbakar adalah suhu terendah dimana ada akan cukup untuk menyalakan uap mudah terbakarj ika sebuah sumber perapian diterapkan. Titik nyala teoritis pada asam asetat glacial adalah 42OC (www.wikipedia.org)
Titik nyala adalah Temperatur terendah di mana campuran senyawa
dengan udara pada tekanan normal dapat menyala setelah ada suatu inisiasi, misalnya dengan adanya percikan api. Titik nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka (Open Cup /OC) atau wadah tertutup (Closed cup/CC). Nilai yang diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda wadah tertutup.
1.     Bahan bakar cair yang mudah menyala (yang punya titik nyala dibawah 37.8 derajatCelcius dan tekanan uap tidak lebih dari 2.84 kg/cm2), terbagi:
a.     kelas IA, punya titik nyala dibawah 22.8 derajat Celcius dan titik         didih         dibawah37.8 derajat Celcius 
b.     kelas IB, punya titik nyala dibawah 22.8 derajat Celcius dan titik         didih sama          ataudiatas 37.8 derajat Celcius
c.     kelas IC,punya titik nyala sama atau diatas 22.8 derajat Celcius dan titik         didihdibawah 60 derajat Celcius
2.     Bahan bakar cair mudah terbakar (yang punya titik nyala sama atau diatas 37.8         derajatCelcius, terbagi:
a.     kelas IIA, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 derajat Celcius         dan titik         didihdibawah 60 derajat Celcius 
b.     kelas IIB, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 derajat Celcius          dan titik         didihdibawah 93 derajat Celcius
c.     kelas IIC, punya titik nyala sama atau diatas 93 derajat Celcius.

          Setiap zat cair yang mudah terbakar memiliki tekanan uap yang merupakan fungsi dari temperatur cair, dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat. Dengan meningkatnya tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap diudara meningkat.




·         TITIK LELEH
Titik leleh adalah temperatur senyawa padat dimana benda tersebut akan berubah wujud menjadi zat cair. Pada senyawa dengan berat molekul hampir sama, senyawa lebih polar dan struktur molekulnya lebih simetris mempunyai titik leleh yang lebih tinggi. Titik leleh senyawa murni ditentukan dengan pengamatan temperetur saat terjadi perubahan padatan dan cairan. Sejumlah kecil zat padat diletakkan dalam tabung kapiler gelas dan diapanaskan merata.Pertama diamati temperatur saat mulai terbentuk cairan kemudian temperature saat padatan berubah menjadi cairan semua.
Rentang temperature yang tidak begitu jauh menunjukan kemurnian padatan tersebut. Titik leleh yang ada pada literature biasanya dalam bentuk range titik leleh. Sampel senyawa murni biasanya hanya terdiri atas satu bentuk kristal dan meleleh pada temperature dengan range kurang dari 1oC. Besar daerah titik leleh atau range lebih 1oC menunjukan adanya pengotor. Campuran zat padat pada umumnya menunjukkan daerah titik leleh teoritis pada asam asetat adalah 101,5oC (www.wikipedia.org)

         
IV.             CARA KERJA

·         Untuk Penentuan Titik Leleh

1.      Memasukan zat yang akan diketahui titik lelehnya (dari kaca arloji) ke dalam pipa kapiler, kemudian memadatkan dengan  cara menjatuhkan pipa kapiler tersebut didalam pipa gelas secara berulang-ulang
2.      Meletakkan pipa kapiler pada bagian pemanasan pada alat penentu titik leleh dan menutup lubang lainnya dengan logam penutup
3.      Menyalakan pemanas alat penentuan titik leleh
4.      Mengatur pemanasan dengan mengatur tombol coarse temperatur control serta fine temperature control, sehingga kecepatan pemanasan menunjukan kenaikan suhu 1-2oC per menit atau sesuai denagan kartu petunjuk yang ada pada bagian alas alat tersebut
5.      Setelah suhu mendekati titik leleh, perhatikan zat yang diselidiki pada saat meleleh maka menekan tombol display suhu pelelehan dapat dibaca langsung

·         Untuk Penentuan Titik Nyala

1.      Membersihkan tester (peralatan) terlebih dahulu untutk menghilangkan sisa-sisa minyak atau solvent
2.      Mengisi bejana logama dengan zat yang akan di test titik nyalanya sampai dengan tanda batas, lalu menutup kembali bejana tersebut dengan penutupnya, memasang termometernya. Pada saat mengerjakan, dinding logam bagian atas tanda batas harus dijaga kering
3.      Memasang kabel penyambung arus dan menghubungkan juga selag gas pembakar
4.      Menyalakan  gas pembakar dan mengatur nyala sehingga diperoleh nyala nyala yang sesuai, kemudian menyalakan pemanas listrik
5.      Mengatur pemanas listrik sedemekian rupa sehingga kenaikan suhu pemanasan kira-kira 5oC/menit. Jika thermometer sudah menunjukan suhu 15oC sebelum titik nyala yang diperkirakan, maka larutan test nyala dengan cara sebagai berikut: memutar tombol pembakar sehingga api gas masuk kedalam bagian atas bejana yang berisis zat yang sedang ditest, sampai uap zat terbakar. Maka suhu di thermometer menunjukan titik nyala zat
6.      Setelah selesai mematikan alat penentu titik nyala dan menyiapkan kembali zat yang sudah di test


V.                DATA PENGAMATAN

·         TITIK LELEH
No.
Senyawa
Teoritis
Praktek
1
Asam Benzoat
104-106 oC
110 oC
2
Asam Oksalat
121-123 oC
130 oC



·         TIK NYALA
No.
Senyawa
Teoritis
Praktek
1
Asam asetat glasial
38-72oC
42 oC




VI.             PERHITUNGAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4S4PgAebCH7CzrOVctHxsr4_kBxrjmvzuFHkobvseeFagIYetWZgyQy_tPmwb0hyq7dm3wXWoJRPQEm1lRp5Nth96VXfkwUvBSPXgECWAJkKy9-fAsZSJzIFUlqvPLxvoPGfCD3DM5DGb/s320/Untitled.jpg




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiej-Jix-yW-kSRtb8w1-P5RdilZ0Y0GB_W-doDbpc8koVEKkCFX_wpCmA4hCwXiN0KMFjqElGM4Xzfui8FiormzMOdLCtWKaroG99O3uD6m4SOuNbq8Qpr0DER_k7H1XMPuySBDMX3oE3I/s320/Untitled1.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0bF8v2B_rHqfi0rUbGpDvrE1_8vH3Eb4aiCB2D24T-TbAIIK9zTz-YLhC3-HdunefoX2qRqkBbqdcDzdciJpZxjigF7IZcIkaiUQF2jfMlSBKHYssiLPHrm_dcWX9R5nhR-0sY9vUKyNn/s320/Untitled2.jpg

·         



VII.          PERTANYAAN

1.      Tuliskan definisi titik leleh dan titik nyala suatu zat?
Jawab:
Titik nyala adalah suhu terendah dimana suatu cairan dapat menguap untuk membentuk suatu campuran nyala dalam udara
Titik leleh adalah temperatur senyawa padat dimana benda tersebut akan berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan 1 atm

2.      Jelaskan mengapa kita perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik nyala suatu zat?
Jawab:
Kita memang sangat perlu mengetahui pada temperature berapa suatu zat dapat meleleh dan dapat menyala. Hal ini diperlukan agar kita dapat menghindari kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi pada saat penggunaan zat atau senyawa kimia, baik dalam dunia pembelajaan maupun dunia kerja seperti pada pabrik dan industri.





VIII.       ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan kali ini yaitu penentuan titik leleh dan titik nyala dimana bahan yang digunakan untuk penentuan titik leleh umumnya berupa padatan, sedangkan untuk penentuan titik nyala berupa cairan. Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah asam benzoat dan asam oksalat untuk penentuan titik leleh, sedangkan untuk titik nyala menggunakan asam asetat glasial .
Pada penentuan titik leleh harus memperhatikan penempatan senyawa dalam pipa kapiler. Senyawa/sampel dimasukkan dalam pipa kapiler dengan salah satu ujungnya ditutup dengan cara dibakar. Mengupayakan agar sampel dalam pipa kapiler tidak terdapat ruang kosong/udara, harus dipadatkan dengan cara menjatuhkan pipa kapiler ke dalam pipa gelas secara berulang-ulang. Kecepatan pemanasan diatur pada range 2-3 dan suhu diatur sesuai dengan yang dianalisis. Titik leleh dapat dilihat dari proses mencairnya padatan, namun hal yang perlu diperhatikan adalah tetesan pertama karena tetesan pertama dari zat tersebut merupakan suhu titik lelehnya.
Pada penentuan titik nyala menggunakan bahan kerosene. Hal yang dilakukan adalah memeperhatikan range suhu yang dianalisis. Bila telah mendekati range secara teori harus memperhatikan apakah sudah muncul atau tidak api pada permukaan logam karena titik nyala diindikasikan dengan munculnya api pada permukaan dan pinggiran yang melingkari logam. Bila telah mendapat titik nyala maka segera mematikan alat karena apabila pemanasan dilakukan terlalu lama akan terjadi kebakaran.




IX.             KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
·         Titik leleh adalah suhu dimana suatu padatan berubah menjadi cair, sedangkan titik nyala adalah suhu terendah dari suatu larutan dimana akan timbul penyalaan api sesaat, apabila permukaan larutan tersebut didekatkan nyala api.
·         Untuk titik leleh :
o   Asam oksalat, titik lelehnya 110oC dengan %kesalahan 5,76% dan 3,77%.
o   Asam benzoat, titik lelehnya 130oC dengan %kesalahan 7,43% dan 10,56%.
·         Untuk titik nyala
o   asam asetat glasial, titik nyala 42oC dengan %kesalahan 10,52% dan 41,66%








DAFTAR PUSTAKA


·         http://www.wikipedia.org

·         Tim Lab. Kimia Fisika.2011.“Penuntun Praktikum Kimia Fisika”.Politeknik Negeri Sriwijaya:Palembang.



















GAMBAR ALAT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS