Pages

laporan berat molekul

Kamis, 08 Oktober 2015



BERAT MOLEKUL
I.                   Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
1.      Dapat menghitung berat molekul senyawa yang mudah menguap dengan pengukuran massa jenis gas .
2.      Dapat menggunakan alat dengan trampil dan teliti .

II.                Alat dan bahan yang digunakan
·         Alat yang digunakan
1.      Labu erlemmeyer 250 ml atau labu godok 100ml / 250 ml
2.      Gelas piala 600 ml
3.      Penangas air ( water batch ) atau hot plate
4.      Thermometer 100 oc
5.      Pipet ukur 10 ml , 25 ml
6.      Bola karet
7.      Aluminium foil
8.      Karet dan tali
9.      Jarum
10.  Ring standard dan claim statip

·         Bahan yang digunakan
1.      Aquadest
2.      Kloroform ( CHCl3) atau aseton ( CH3COCH3)

III.             Dasar teori
Menentukan berat molekul dalam metode penentuan massa jenis gas menggunakan alat victor meyer . persamaan gas ideal bersama – sama dengan massa jenis gas dapat digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa volatile .
Dari persamaan gas ideal di dapat :
P V = n R T , dimana n = m / BM
P V = ( m/ BM) RT
P.BM = ( m / V ) RT ……. d = m / v
BM = ( d/ p ) RT
Dimana :
BM
= berat molekul
P
= tekanan gas ( Atm )
R
= tekanan gas ideal ( atm liter / mol K )
V
= volume gas ( liter )
T
= temperature absolute ( K)
= massa jenis ( gram / liter )

Bila suatu cairan volatile dengan titik didih lebih kecil dari 100oc ditempatkan dalam labu Erlenmeyer bertutup yang mempunyai lubang kecil pada bagian tutupnya , kemudian labu Erlenmeyer tersebut dipanaskan sampai 100oc , cairan yang ada dalam Erlenmeyer akan menguap dan uapnya akan mendorong udara yang terdapat pada labu Erlenmeyer keluar melalui lubang dan uapnya akan mendorong udara yang terdapat pada labu erlenmyer keluar melalui lubang kecil tadi . setelah semua udara keluar , uap cairan sendiri yang akan keluar , sampai akhirnya uap ini akan berhenti keluar bila keadaan kesetimbangan dicapai yaitu tekanan uap cairan dalkam labu erlemnmeyer sama dengan tekanan udara luar . pada kondisi kesetimbangan ini , labu erlenmeyer hanya berisi uap cairan dengan tekanan sama dengan titik didih air dalam penangas air ( sekitar 100oc) labu Erlenmeyer ini kemudian diambil dari penangas air dingin dan ditimbang  sehingga massa gas yang terdapat didalamnya dapat diketahui , kemudian dengan menggunakan persamaan :
            BM = ( / p ) RT , berat molekul senyawa dapat ditentukan .
            Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana ( CHCl3) kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius . meskipun banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboraturium atauu industry . wujudnya pada suhu yang berupa cairan , kloroform mudah menguap . kloroform mempunyai titik didih 61 , 2 oc , nama IUPAC nya adalah kloroform juga memiliki titik lebur -63,5oc.

            Kloroform disebut juga holoform disebabkan karena brom dan klor juga bereaksi dengan metal keton yang menghasilkan masing – masing bromoform dan kloroform . hal ini disebut haloform . kloroform merupakan senyawa dari asam formiat dan termasuk senyawa polihalogen yaitu senyawa turunan karboksilat yang mengikat lebih dari satu atom halogen .
            Dalam industry kloroform diperoleh dengan pemanasan campuran dari klorin dan kloro metana atau metana . beberapa senyawa yang dapat membentuk kloroform dan senyawa halofom adalah etanol , 2 – proponol , 2-butanol propanon , 2-butanon .
Reaksi kloroform berlangsung dalam tiga tingkat :
·         Oksidasi
·         Subsitusi
·         Penguraian oleh basa
Sifat – sifat fisika kloroform
a.       Beracun
b.      Berbau khas
c.       Berbentuk cairan
d.      Airan yang tak berwarna
Sifat – sifat kimia kloroform
a.       Tidak bercampur dengan air
b.      Merupakan asam lemah
c.       Tidak mudah terbakar
Penggunaan kloroform
a.       Pemadam kebakaran
b.      Pembersih noda
c.       Untuk pengasapan
Bahaya kloroform
a.       Pembesaran hati
b.      Gangguan pernapasan dan ginjal
c.       Tekanan darah rendah


Aseton adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar , ia merupakan keton yang paling sederhana , aseton larut kedalam air , etanol ,. Aseton digunakan untuk membuat plastic , serat , obat – obatan .
Aseton merupakan suatu keton yang dapat dibuat dari bahan dasr isopropyl alcohol dengan cara oksidasi .
Sifat kimia aseton
a.       Bersifat polar
b.      Tidak berwarna
c.       Baunya sengit
d.      Tidak berwarna
Kegunaan aseton
a.       Sebagai bahan pembuat cat
b.      Sebagai bahan pembuatan parfum
c.       Sebagai pembersih cat kuku




erlenmeyer
bertutup / labu godok                                                                                                  
100 / 250 ml                                                                       
Lubang : jarum , aluminium foil , benang atau karet gelang                                                                                                                                                      
                                                               
                                                                                                                                Gelas kimi 600 ml
 

                                                                                                                                Air mendidih
                                                                                                                                Cairan x ( 5 ml )



IV.             Cara kerja
1.      Mengambil labu Erlenmeyer 250 ml ( labu godok )yang bersih dan kering di tutupi dengan menggunakan aluminium foil , kemudian dikencangkan dengan menggunakan karet atau tali .
2.      Menimbang labu Erlenmeyer dan aluminium foil
3.      Mengambil 5ml cairan yang mudah menguap masukan ke dalam labu Erlenmeyer , kemudian ditutup kembali dengan menggunakan aluminium foil dan dikencangkan kembali dengan karet , sehingga tutup ini bersifat kedap gas . dengan jarum membuat sebuah klubang kecil pada aluminium foil agar uap dapat keluar .
4.      Erlenmeyer ditaruh dalam penangas air mendidih ( 100oc) sampai air kira – kira 1cm . di bawah aluminium foil , biarkan labu Erlenmeyer tersebut dalam penangas air sampai semua cairan volatile menguap . mancatat suhu penangas air tersebut .
5.      Setelah cairan volatile dalam Erlenmeyer menguap , diangat labu Erlenmeyer dari penangas dan dikeringkan air yang terdapat pada bagian luar labu Erlenmeyer dalam desikator untuk mendinginkannya . udara akan masuk kembali kedalam labu Erlenmeyer melalui lubang kecil tadi dan uap cairan volatile yang terdapat dalam labu Erlenmeyer akan kembali mengembun menjadi cairan .
6.      Menimbang labu Erlenmeyer yang telah dingin tadi dengan menggunakan neraca analitis .
7.      Menentukan volume labu Erlenmeyer dengan jalan mengisi labu Erlenmeyer dengan air sampai penuh dan mengukur massa air yang terdapat dalam labu Erlenmeyer tersebut . mengkur suhu air sehingga massa jenis air pada suhu tersebut = m / v
8.      Mengukur tekanan atmosfer dengan barometer .








V.                Data pengamatan
No
Data yang diamati
kloroform
Aseton
1
Labu Erlenmeyer , aluminium foil , karet
120 , 23 gr
121,33 gr
2
Massa labu Erlenmeyer , alufo , karet , cairan x
121, 38 gr
121, 85 gr
3
Massa cairan / kondensat
1,15 gr
0,52 gr
4
Massa Erlenmeyer kosong
119 , 51 gr
123 , 58 gr
5
Massa labu Erlenmeyer + air
419 , 65 gr
422,09 gr
6
Massa air
300,14 gr
298 , 51 gr
7
Suhu air yang terdapat dalam erlenmeyer
30 o c
32 oc
8
Suhu penangas air
94 oc
100 oc
9
Tekanan atmosfer
760 mmHg
760 mmHg
10
BM teoritis
119 , 38 gr/mol
58 , 08 gr / mol

VI.             Perhitungan
1.      Menghitung volume labu Erlenmeyer
Massa air 1 = 300, 14 gr
   = 0, 9957 gr / ml
Massa air  2 = 298 , 51 gr
  = 0 , 9951 gr/ml

V1       =  m1
                1
            = 300,14 gr
                0 , 9957 gr / ml
            = 301 , 44 ml
            = 0,30144 liter .


V2       = m2
                2
            = 298 , 52 gr
                0 , 9951 gr/ml
            = 299, 98 ml
            = 0,29998 liter .

2.      Massa jenis gas
·         Kloroform
m1       = 1, 15 gr
1        = m1
                V1
            =  1, 15 gr
                 0 , 30144 liter
            = 3, 815 gr/liter
·         Aseton
m2       =  0, 52 gr
2        = m2
                V2
            = 0,52 gr
                0,29998 liter
            = 1, 73 gr / liter

3.      Suhu penangas dalam Kelvin
T1 ( kloroform )          = 94oc + 273    = 367 K
T2 ( aseton )                =100oc + 273   = 373 K




4.      Menentukan berat molekul
·         Kloroform
m1
= 1,15 gr
V1
= 0,30144 liter
T1
= 367 k

·         Aseton
m1
= 0,52 gr
V1
= 0,29998 liter
T2
= 373 k
R
= 0,08206 l atm / mol k
P
= 1 atm

BM kloroform
BM      = m . R . T
                   . v
            = 1 , 15 gr . 0,08206 l atm / mol k . 367 k
                        1 atm . 0,30144 liter
            = 114 , 89 gr / mol
BM aseton
BM      = m . R . T
                 v
            = 0 , 52 gr . 0,08206 l atm / mol k . 373 k
                        1 atm . 0, 29998 liter
            = 53 , 058 gr / mol





% kesalahan

·         % kloroform
= 119 , 38 – 114 , 89 x 100 %
            119, 38
= 4,49     x 100
119 , 38 
= 3, 76 %

·         Aseton
= 58 , 08 – 53 , 058  x 100 %
            58 , 08
= 5 , 022 x 100 %
   58 , 08
= 8,65 %
















VII.          Pertanyaan
1)      Jika berat molekul gas x = 120 gr / mol , dan di analisa menunjukan bahwa ,
Karbon                        = 10%
Klor                 = 89,0 %
Hydrogen        = 1,0%
Bagaimana rumus molekul senyawa tersebut ?

Penyelesaiian :

                                C      :     H      :    Cl
                        100 / 100 : 1 / 100 : 89 / 100
                             1          : 1,2       : 3,008
                              1         :  1          :   3
( CHCl3)     : Mr
Ar Cn + 3 . Ar Cln + Ar Hn   = 120 g / mol
12n + 106 , 5 n + n      = 120 g / mol
119 , 5 n          = 120 g / mol
n          =  1, 0041
n          = 1

rumus molekul = ( CHCl3)                        chloroform ( CHCl3)










VIII.       Analisa percobaan
Pratikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul senyawa volatile berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan menggunakan persamaan gas ideal . pada percobaan kali ini sampel yang digunakan adalah kloroform dan aseton . persamaan gas ideal bersama – sama dengan massa jenis gas dapat digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa volatile .
Pada prinsipnya saat dilakukan penguapan dianggap tidak ada massa zat yang hilang . dengan mengubah cairan menjadi gas maka sesuai dengan sifatnya yang mudah menguap , pada kloroform pada temperature 61 oc sedangkan aseton pada temperature 56oc. gas tersebut akan menempati seluruh ruang labu Erlenmeyer dan akan berhenti ketika tekanan sama antara tekanan di dalam Erlenmeyer dan tekanan udara diluar Erlenmeyer .
Dengan menggunakan gas ideal maka diperoleh BM dari larutan volatile tersebut . dalam perhitungan didapatkan nilai BM kloroform ialah 114 , 89 gr/mol , sedangkan BM kloroform secara teoritis ialah 119 , 5 g / mol . dalam perhitungaan didapatkan nilai aseton ialah 53 , 058 g / mol sedangkan Bm aseton secara teoritis ialah 58 g / mol . hasil yang didapatkan hampir mendekati BM secara teoritis ., namun terdapat kesalahan karena kurang teliti pada saat pratikum ., kesalahan dapat juga terjadi karena masih terdapatnya udara dalam labu erlenmeyerr pada saat pendinginan .
Dalam percobaan ini digunakan dua larutan volatile , yaitu zat kloroform dan aseton . kedua cairan volatile tersebut tampak berbeda dalam lama pengerjaannya . pada larutan kloroform zat bila dipanaskan lebih lambat menguap dari pada aseton . hal tersebut disebabkan karena berat molekul dari kloroform itu sendiri jauh lebih besar dari pada aseton sehingga fase dari kloroform jauh lebih sulit untuk diubah dari pada aseton .








IX.             Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pratikum ini antara lain :
a.       Penentuan berat molekul senyawa volatile dapat dilakukan dengan mengukur massa jenis senyawa dan menggunakan persamaan gas ideal .
b.      Nilai BM ( berat molekul ) yang diperoleh pada percobaan untuk kloroform adalah sebesar 114, 89 gr / mol , sedangkan nilai BM teoritisnya sebesar 119 , 5 gr / mol .
c.       Nilai BM ( berat molekul ) yang diperoleh pada percobaan untuk aseton adalah sebesar 53 , 058 gr / mol sedangkan nilai BM teoritis nya sebesar 58 gr / mol .

X.                Daftar pustaka
Jobsheet . kimia fisika . politeknik negri sriwijaya . Palembang . 2014
















Gambar alat

                                      
                                   

                                      






LAPORAN TETAP KIMIA FISIKA
BERAT MOLEKUL 
Oleh :
M . Nabil
061330400348
Mardian
061330400350
M . Farhan
061330400351
PustaAryani
061330400353
Susi Susanti
061330400358
Wahyu Sisilia Deviana
061330400359
                                   
Instruktur pembimbing : Dr. Martha Aznury M , Si

JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS