ISOLASI
MINYAK ATSIRI
I.
Tujuan Percobaan
1. Dapat
memisahkan minyak atsiri ke fase cair dengan air sebagai pengubah fase, fase
cair menjadi fase uap dan kembali.
II.
Alat dan Bahan yang digunakan
1. Alat
yang diguunakan
·
Seperangkat alat destilasi
·
Seperangkat alat refluks
·
Labu bundar
·
Erlenmeyer
·
Termometer
·
Mortal
·
Spatula
·
Neraca analitik
2. Bahan
yang digunakan
·
Etanol
·
Kunyit
III.
Dsar teori
Minyak
atsiri merupakan minyak wangi yang di hasilkan dari tanaman atau hewan. Terdiri
dari campuran berbagai macam senyawa kimia termasuk golongan hidrokarbon dan
hidrokarbon –O. Sifat kimia dan mutu bau dari masing – masing merupakan
resultan dari campuran senyawa penyusun.
Ekstraksi
minyak dari bahan yang mengandung minyak dapat dilakukan dengan berbagai cara
yaitu: penyulingan, pengempaan ekstraksi dengan pelarut eflurasi. Cara
ekstraksi yang cocok untuk digunakan sangat tergantung dari sifat bahan dan
sifat dari minyak serta kadar minyak yang terkandung dalam bahan olahannya.
Mutu
minyak yang dicerminkan oleh karakteristik sifat fisik kimia minyak dipengaruhi
oleh berbagai faktor yaitu: mutu bahan baku, proses pengolahan yang mencakup pengemasan, penyimpanan,
minsalnya penjernihan dan pemurnian.
Minyak
atsiri yang dihasilkan dari proses ekstraksi merupakan minyak atsiri kasar,
sehigga belum siap digunakan oleh industri minyak atsiri seperti industri
parfum, kosmetik, dan farmasi. Oleh karena itu jika akan digunakan maka minyak
tersebut harus diolah lebih lanjut minsalnya proses fraksionasi deterpensi,
isolasi komponen dan retrifikasi atau merakik berbagai jenis atsiri hasil
proses tersebut hingga menghasilkan wangian dalam bentuk komponen.
Didalam
parfum, minyak atsiri memegang peranan penting sebagai komponen pewangian yang
juga merupakan campuran berbagai bahan pewangi yang berasal dari berbagai bahan
pewangi yang berasal dari minyak atsiri dan semi sintetik atau senyawa
sintetik.
Didalam
produk kosmetik, minyak atsiri dengan senyawa sintetik berbau wangi berperan
sebagai bahan pewangi. Penggunaan jenis bahan dan tidak menimbulkan efek
sintesisasi atau alergi terhadap pemakai.
IV.
Langkah kerja
1. Mengisi
ketel suling dengan air sebanyak 5cm dibawah saringan
2. Mengisi
kedalam kerel bahan yang akan disuling sebelumnya bahan terlebih dahulu
dipotong – potong.
3. Memasang
labu floretine dan aliran air melalui kondensornya
4. Memanaskan
ketel dengan api langsung
5. Mengamati
dan mencatat saat tetesan kondensat pertama
6. Mengamati
dan mencatat saat tetesan kondensat pertama
7. Melakukan
penyulingan selama 2jam
8. Memisahkan
minyak dalam labu dan simpan didalam botol
Mengukur
bilangan asam
Minyak atau lemak yangakan diuji
ditimbanfg 20 gram. Didalam erlenmeyer 250ml ditambahkan 50 ml alkohol netral
95%. Kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk.
Kemudian di titrasi dengan KOH 0,1N
dengan indikator phenolphatalein sampai terlihat warna merah jambu.
Bilangan
angkan penyabunan
Menyaring minyak atau lemak kemudian
ditimbang 5gram masukan 250ml erlenmeyer kemudian dihubungkan dengan pendingin
tegak sampai semua tersabunkan dengan sempurna. Kemudian dititer dengan HCL
sampai warna merah jambu hilang.
V.
Data Pengamatan
Perlakuan
|
Pengamatan
|
Menimbang
20gram kunyit dan menghaluskannya
|
Kunyit
berbentuk agak kasar dan berwarna orange
|
Mengekstraksi
menggunakan pelarut etanol selama 2 jam
|
Warna
awal pelarut etanol bening, lama kelamaan berwarna orange. Ekstrak yang
didapatkan 20,3 gram
|
Melakukan
destilasi selama 1 jam. Menimbang residu
|
Destilat
bewarna bening dan residu bewarna orange kekuningan.
|
VI.
Perhitungan
1. Membuat
larutan KOH 0,1 N
Gr = M X V X BM
= 0,1 N X 250ML X 56, 11 gr/ml
= 1,402 gr
2. Membuat
larutan HCL 0,5 N
=
11, 96 M
M1 X V1 = M2 X V2
0,5 N X 250 ML = 11,96 X V2
= 10, 45 ml
Data
: berat sampel awal = 200gr
Berat minyak atsiri = 20,8
gr
Volume minyak = 23 ml
Penentuan
bilangan penyaunan
Berat
sampel = 5,5 gram
Volume
titrasi HCl = 25,8 ml
Volume
titrasi blanko = 200 ml ( 0,1 N ) 20 ml (
0,5 N )
Bilangan
penyabunan = ( A - B ) X 28,05
G
= ( 25,8 Ml - 20 Ml ) X 28,05
5,5
gram
= 29,
58
Penentuan
bilangan asam ( acid value )
Volume
titrasi KOH = 2,2ml
Berat
contoh ( gram ) = 10 gram
Bilangan
asam = A X N 50,1
G
= 2,2 ml x 0,1 N x 50,1
10
gram
= 1,2342
VII.
Analisa Percobaan
Praktikum
isolasi minyak atsiri bahan yang digunakan sebagai bahan baku adalah kunyit,
isolasi dilakukan dengan teknik penguapan ( distilasi uap ) menggunakan air
sebagai medium pembawanya. Percobaan ini bertujuan agar dapat mengisolasi
senyawa organik dari bahan dengan menggunakan distilasi uap.
Pada
percobaan ini bahan ( kunyit ) dipotong kecil – kecil untuk kemudian dimasukan
didalam shifon dan dilakukan proses destilasi soxhlet. Kemudian menunggu hingga
running 5kalii untuk kemudian dilakukan tes bilangan asam dan penyabunan untuk
bilangan asam minyak yang terdapat ( hasil ) dipanaskan untuk kemudian ditilasi
dengan menggunakan KOH dengan penambahan sedikit indikator, untuk bilangan
penyabunan sendiri destilasi dan kemudian dititran dengan menggunakan KOH.
VIII.
Kesimpulan
Dari
percobaan diatas dapat disimpulkan :
1. Berat
minyak atsiri = 20, 8gram
2. Volume
minyak atsiri = 23 ml
3. Bilangan
penyabunan = 29, 58
4. Bilangan
asam = 1,2342
5. minyak atsiri dapat dihasilkan dari proses
ekstraksi dan destilasi
6. Ekstraksi
adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan
pelarut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar