Pages

laporan isolasi minyak atsiri

Senin, 05 Oktober 2015



ISOLASI MINYAK ATSIRI
       I.            Tujuan Percobaan
1.      Dapat memisahkan minyak atsiri ke fase cair dengan air sebagai pengubah fase, fase cair menjadi fase uap dan kembali.
    II.            Alat dan Bahan yang digunakan
1.      Alat yang diguunakan
·         Seperangkat alat destilasi
·         Seperangkat alat refluks
·         Labu bundar
·         Erlenmeyer
·         Termometer
·         Mortal
·         Spatula
·         Neraca analitik
2.      Bahan yang digunakan
·         Etanol
·         Kunyit
 III.            Dsar teori
Minyak atsiri merupakan minyak wangi yang di hasilkan dari tanaman atau hewan. Terdiri dari campuran berbagai macam senyawa kimia termasuk golongan hidrokarbon dan hidrokarbon –O. Sifat kimia dan mutu bau dari masing – masing merupakan resultan dari campuran senyawa penyusun.
Ekstraksi minyak dari bahan yang mengandung minyak dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: penyulingan, pengempaan ekstraksi dengan pelarut eflurasi. Cara ekstraksi yang cocok untuk digunakan sangat tergantung dari sifat bahan dan sifat dari minyak serta kadar minyak yang terkandung dalam bahan olahannya.
Mutu minyak yang dicerminkan oleh karakteristik sifat fisik kimia minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: mutu bahan baku, proses pengolahan  yang mencakup pengemasan, penyimpanan, minsalnya penjernihan dan pemurnian.
Minyak atsiri yang dihasilkan dari proses ekstraksi merupakan minyak atsiri kasar, sehigga belum siap digunakan oleh industri minyak atsiri seperti industri parfum, kosmetik, dan farmasi. Oleh karena itu jika akan digunakan maka minyak tersebut harus diolah lebih lanjut minsalnya proses fraksionasi deterpensi, isolasi komponen dan retrifikasi atau merakik berbagai jenis atsiri hasil proses tersebut hingga menghasilkan wangian dalam bentuk komponen.
Didalam parfum, minyak atsiri memegang peranan penting sebagai komponen pewangian yang juga merupakan campuran berbagai bahan pewangi yang berasal dari berbagai bahan pewangi yang berasal dari minyak atsiri dan semi sintetik atau senyawa sintetik.
Didalam produk kosmetik, minyak atsiri dengan senyawa sintetik berbau wangi berperan sebagai bahan pewangi. Penggunaan jenis bahan dan tidak menimbulkan efek sintesisasi atau alergi terhadap pemakai.

 IV.            Langkah kerja
1.      Mengisi ketel suling dengan air sebanyak 5cm dibawah saringan
2.      Mengisi kedalam kerel bahan yang akan disuling sebelumnya bahan terlebih dahulu dipotong – potong.
3.      Memasang labu floretine dan aliran air melalui kondensornya
4.      Memanaskan ketel dengan api langsung
5.      Mengamati dan mencatat saat tetesan kondensat pertama
6.      Mengamati dan mencatat saat tetesan kondensat pertama
7.      Melakukan penyulingan selama 2jam
8.      Memisahkan minyak dalam labu dan simpan didalam botol




Mengukur bilangan asam
            Minyak atau lemak yangakan diuji ditimbanfg 20 gram. Didalam erlenmeyer 250ml ditambahkan 50 ml alkohol netral 95%. Kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk.
            Kemudian di titrasi dengan KOH 0,1N dengan indikator phenolphatalein sampai terlihat warna merah jambu.

Bilangan angkan penyabunan
            Menyaring minyak atau lemak kemudian ditimbang 5gram masukan 250ml erlenmeyer kemudian dihubungkan dengan pendingin tegak sampai semua tersabunkan dengan sempurna. Kemudian dititer dengan HCL sampai warna merah jambu hilang.

    V.            Data Pengamatan
Perlakuan
Pengamatan
Menimbang 20gram kunyit dan menghaluskannya
Kunyit berbentuk agak kasar dan berwarna orange
Mengekstraksi menggunakan pelarut etanol selama 2 jam
Warna awal pelarut etanol bening, lama kelamaan berwarna orange. Ekstrak yang didapatkan 20,3 gram
Melakukan destilasi selama 1 jam. Menimbang residu
Destilat bewarna bening dan residu bewarna orange kekuningan.









 VI.            Perhitungan
1.      Membuat larutan KOH 0,1 N
Gr        =          M         X         V         X         BM
            =          0,1 N   X         250ML                        X         56, 11 gr/ml
            =          1,402 gr

2.      Membuat larutan HCL 0,5 N
                                         =     11, 96 M
M1       X         V1       =          M2       X         V2
0,5 N   X         250 ML           =          11,96   X         V2
                                    =          10, 45 ml

Data :  berat sampel awal        =          200gr
            Berat minyak atsiri      =          20,8 gr
            Volume minyak                       =          23 ml

Penentuan bilangan penyaunan
Berat sampel = 5,5 gram
Volume titrasi HCl      = 25,8 ml
Volume titrasi blanko  = 200 ml ( 0,1 N ) 20 ml ( 0,5 N )
Bilangan penyabunan  =          ( A       -           B )       X         28,05
                                                                        G
                                   
=          ( 25,8 Ml         -           20 Ml ) X         28,05  
                                                                        5,5 gram
            =          29, 58
Penentuan bilangan asam ( acid value )
Volume titrasi KOH   =          2,2ml
Berat contoh ( gram )  =          10 gram
Bilangan asam             =          A         X         N         50,1
                                                                        G
                                    =          2,2 ml x          0,1 N   x          50,1
                                                                        10 gram
                                    =          1,2342



















VII.            Analisa Percobaan
Praktikum isolasi minyak atsiri bahan yang digunakan sebagai bahan baku adalah kunyit, isolasi dilakukan dengan teknik penguapan ( distilasi uap ) menggunakan air sebagai medium pembawanya. Percobaan ini bertujuan agar dapat mengisolasi senyawa organik dari bahan dengan menggunakan distilasi uap.
Pada percobaan ini bahan ( kunyit ) dipotong kecil – kecil untuk kemudian dimasukan didalam shifon dan dilakukan proses destilasi soxhlet. Kemudian menunggu hingga running 5kalii untuk kemudian dilakukan tes bilangan asam dan penyabunan untuk bilangan asam minyak yang terdapat ( hasil ) dipanaskan untuk kemudian ditilasi dengan menggunakan KOH dengan penambahan sedikit indikator, untuk bilangan penyabunan sendiri destilasi dan kemudian dititran dengan menggunakan KOH.

VIII.            Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan :
1.      Berat minyak atsiri                        =          20, 8gram
2.      Volume minyak atsiri        =          23 ml
3.      Bilangan penyabunan        =          29, 58
4.      Bilangan asam                   =          1,2342
5.       minyak atsiri dapat dihasilkan dari proses ekstraksi dan destilasi
6.      Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS