Pages

laporan kosntanta kecepatan reaksi

Rabu, 07 Oktober 2015



KONSTATNTA KECEPATAN REAKSI
       I.            Tujuan
             Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
-          Menggunakan salah satu manfaat metode titrasi , takni untuk penentuan konstanta reaksi .

    II.            Alat dan Bahan yang digunakan
1.      Alat yang digunakan :
·         Thermostat ( pendingin )
·         Gelas kimia ( beker gelas ) 250 ml
·         Labu konis ( Erlenmeyer bertutup ) 250 ml
·         Thermometer 100 oc
·         Stop watch
·         Pipet ukur 10 ml , 25 ml
·         Bola karet
·         Spatula
·         Batang pengaduk
·         Magnetic stirrer

2.      Bahan kimia yang digunakan
·         Larutan jenuh K2S208
·         Larutan 0,4 M KI
·         Larutan 0,01 N Na2S203
·         Kanji 3 %


 III.            Dasar teori
Kecepatan suatu reaksi kimia berbanding lurus terhadap konsentrasi dari reaktan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk konsentrasi dari salah satu reaktan atau salah satu produk .
                       


                                    dC                       dx
                                                    atau                    
                                    dt                         dt

Dimana :
C = konsentrasi salah satu reaktan
X = konsentrasi salah satu produk
t = waktu
secara umum :
                        A + B + C                                produk
Persamaan kecepatan reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk :
                           = k ( A )N1 ( B )N2 ( C )N3 …………………………….. ( 1 )
Dimana :
K = konstanta kecepatan reaksi
n = orde ( tingkatan ) reaksi , yakni jumlah pangkat dalam persamaan kecepatan reaksi .

                                    n = n1 + n2 + n3 + …………………………….
Untuk reaksi tingkat dua minsalnya oksidasi dari yodida dengan persulfat .
                        2 I - + S2O32-                                  I2 + 2SO42-
Persamaan reaksi nya dapat ditulis sebagai berikut :
                          = k2 ( a – x ) ( b – 2x ) ………………………………. ( 2 ) 
Dimana :
a = konsentarsi mula – mulau dari persulfat
b = konsentrasi mula – mulau dari yodida

jika salah satu dari reaktan sangat berlebih , maka konsentrasinya dapat dianggap tetap selama berlangsungnya reaksi , maka reaksi akan mengikuti reaksi tingkat satu
minsal konsentrasi ini dianggap tetap ( tidak berubah )
persamaan ( 2 ) akan berubah menjadi

                          = k2 ( a – x ) b ……………………………………………… ( 3 )
Hasil intergral dengan batas – batas t = 0 dan x = 0 , akan diperoleh :
                             ln 
Atau ln ( a – x ) = ln a k’t
Dimana :
            K’ = bk2
Jika dibuat grafik log ( a – x ) versus t akan didapat garis lurus dan harga K’ diperoleh dari harga slope .

 IV.            . Cara kerja
1.      Memasukan 50 ml larutan 0,4 N KI ke dalam labu konis ( labu Erlenmeyer ) , kemudian masukan kedalam thermostat ( pendingin ) dan suhu dipertahankan pada 25 oc .
2.      Mengencerkan 20 ml larutan K2S208 dengan menggunakan 80 ml air , dan mengambil 50 ml hasil pengenceran tersebut , letakkan ke dalam labu konis ( labu Erlenmeyer ) dan masukan kedalam thermostat .
3.      Apabila temperature sudah konstan pada 25oc , menuangkan larutan KI kedalam K2S203 dan stop watch secara serentak dijalankan . menutup secepatnya labu yang berisi reaktan untuk menghindari lepasnya ion iodida.
4.      Pada pengukuran dan pencatatan pada interval waktu ( 3 , 8 , 15 , 20 , 30 , 40 , 50 , 60 menit ) mengambil 10ml sampel dari masing – masing campuran dan memasukkan kedalam sejumlah air yang besar . pengenceran ini menyebabkan reaksi berjalan sangat lambat .
5.      Masing – masing 10 ml sampel titrasi dengan 0,01N Natrium Tio Sulfat ( x ml ) menggunakan indicator kanji .
6.      Mencampurkan 50 ml larutan KI dengan sisa larutan encer Kalium Peri Sulfat dan menutup labu serta temperature dipertahankan 60oc selama beberapa saat .
7.      Mendinginkan larutan tersebut dan mempertahankan pada suhu 25oc. Selama paling tidak 15 ,menit kemudian dengan langkah yang sama pseperti prosedur 3 , melakukan titrasi dengan Natrium Tio Sulfat ( a ml ) .
8.      Mencatat semua hasil pada table  .

    V.             Data pengamatan
Waktu ( menit )
Titrasi ( a ml )
Titrasi ( x ml )
( a – x ) ml
Log ( a – x )
3
15 , 5
11 , 5
4
0 , 602
8
39
20 , 5
18 , 5
1, 267
15
56 , 5
43 , 5
13
1,114
20
64 , 5
5, 2
12 , 5
1, 097
30
83
70 , 5
12 , 5
1 , 097
40
89
75
14
1 , 146
50
93
77
16
1 , 204
60
99 , 5
87 , 5
15
1 , 176

 VI.            Perhitungan
1 . pembuatan larutan
0 , 4 N KI dalam 100 ml
gr         =  N . V . BM
                                    = 0 , 4 N . 0,1 l . 1, 66 gr / ek
                                    = 6 , 64 gram
            0 , 01 N Natrium tiosulfat ( Na2S2O8 ) dalam 750 ml
                        gr         = N . V . BM
                                    = 0 , 01 N . 0,75 l . 160/ 2 gr / ek
                                    = 0,6 gram
            Indicator kanji 3 % dalam 100 ml
                        Gr        = 3 gr / 100 ml . 100
                                    = 3 gram







Pembuatan grafik
Waktu
X
Log  ( a – x )
y
X2
xy
3
0 , 6021
9
1 , 8063
8
0 , 9777
64
7,8216
15
1 , 1139
225
16 , 7085
20
1 , 0969
400
21 , 938
30
1 , 0969
900
32 , 907
40
1, 1461
1600
45 , 844
50
1 , 2041
2500
60 , 205
60
1, 1761
3600
70 . 566
226
8 , 4138
9298
257 , 7964





















VII.            Analisa percobaan
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan konstanta reaksi . kecepatan suatu reaksi kimia berbanding lurus terhadap konsentrasi dari reaktan dan basanya dinyatakan dalam bentuk reaksi . larutan yang digunakan adalah Kalium Iodide dan Kalium Peroksidasulfat .
Percobaan ini mula – mula dilakukan membuat larutan Kalium Iodide 0,4 M dalam 100 ml, Natrium Tiosulfat 0,01 N dan membuat indicator kanji . untuk titran nya digunakan larutan Natrium Tiosulfat dan indicator yang digunakan adalah indicator kanji .
Setelah itu dilakukan memipet  50 ml KI dan 50 ml K2S2O8 . kedua larutan yang sudah dimasukan kedalam erlenmeyer tersebut didinginkan sampai suhunya konstan . setelah itu larutan KI dan K2S2O8 dicampurkan dan dititrasi dengan Natrium Tiosulfat yang terlebih dulu ditambahkan indicator kanji . setelah itu melakukan pencampuran larutan KI dan K2S2O8 , di panaskan lalu didinginkan hingga suhunya 25OC , dan dititrasi dengan menggunakan Natrium Tiosulfat yang etrlebih dulu ditambahakan indicator kanji .

VIII.            Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1.      Nilai K yang didapat adalah = 0,036
2.      Kecepatan suatu reaksi kimia berbanding lurus terhadap konsentrasi dari reaktan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk konsentarsi .

 IX.            Daftar pustaka
Jobsheet . kimia fisika . politeknik negeri sriwijaya . Palembang . 2014 .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS