Pages

laporan penentuan densitas

Rabu, 13 Januari 2016



Penentuan Densitas
1.      Tujuan percobaan
1.      Mampu menjelaskan pengertian dan peranan sifat fisik batubara
2.      Mampu menentukan densitas batubara

2.      Alat dan bahan yang digunakan
a.       Alat yang digunakan
1.      Desikator
2.      Spatula
3.      Piknometer
4.      Corong kecil
5.      Gelas ukur
6.      Kaca arloji
b.      Bahan yang digunakan
1.      Batubara

3.      Dasar teori
Densitas secara umum
            Densitas atau massa jenia adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumennya. Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik ( Kgm3).
            Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah sebagai berikut :
P = m
        V


Dengan :
            P          =          massa jenis
            M         =          massa
            V         =          volume
            Densitas batubara dapat bervariasi yang menunjukan hubungan  kandungan karbon. Batubara dengan kandungan karbon 85% biasanya menunjukan suatu derajat ari hidropobik yang lebih besar dari batubara paling rendah. Bagaimanapun hasil temuan terbaru pada prediksi sifat hidropobik batubara mendedikasikan bahwa korelasi karakteristik kandungan air lebih baik dari pada kandungan karbon dan begitu rasio kandungan air / karbon lebih baik dari pada rasio. Atomik oksigen / karbon, begitupula terdapat suatu hubungan antara sifat hidropobik batubara dan kandungan air. Kecenderungan bahwa density batubara bernilai minimum pada kandungan karbon 85%. Sebagai contoh ; karbon batubara 50 – 55% akan memiliki densitas sekitar 1,5 g / cm3 dan kecenderungan berkurang hingga 1,3 g/ cm3 untuk batubara mengandung 85% karbon diikuti dengan peningkatan 1,8 g / cm3 untuk batubara dengan kandungan 87%.
            Padatan yang porous seperti batubara, memiliki tiga perbedaan dalam pengukuran densitasnya, true densitas dan apparent density. Apparent density batubara dapat dilakukan dengan cara memberikan sampel batubara didalam cairan dan kemudian mengukur cairan yang terpindahkan.
            True density batubara ditentukan dengan menggunakan prinsip perpindahan helium. Helium baik digunakan sebab dapat mentrasi pori – pori sampel batubara tanpa menyebabkan interaksi secara kimiawi.
            Proses pencucian batubara
            Pencucian batubara merupakan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas batubara, agar batubara tersebut memenuhi syarat untuk mengurangi impuritis anorganik. Karakteristik batubara dan impuritisnya yang utama ditinjau dari segi pencucian secara mekanis ialah komposisi ukuran yang disebut size consist, perbedaan berat jenis dari material yang dipisahkan ke permukaan. Friability relatif dari batubara dan impuritisnya serta kekuatan dan kekerasannya.
            Dalam proses pencucian batubara untuk memisahkan dari mineral pengotor. Dipakai berbagai jenis peralatan konsentrasi berdasarkan sifat – sifat batubara dari mineral pengotor. Perbedaan tersebut dapat berupa sifat fisik atau mekanik dari butiran tersebut. Seperti halnya berat jenis, ukuran, warna, gaya sentrifugal.
            Pada saat proses penambangan batubara, batubara yang dihasilkan belum tentu merupakan batubara bersih, karena masih banyak mengandung mineral pengotor. Pengotor batubara dapat berupa pengotor homogen yang terjadi di alam saat pembentukan batubara itu sendiri, yang disebut dengan inherent impurities. Maupun pengotor yang dihailkan dari operasi penambangan itu sendiri, yang disebut extraneous impurities.

4.      Langakah kerja
1.      Membuat lautan typol 1% dalam 100ml
2.      Mengisi piknometer dengan larutan typol sampai lubang kapiler penuh, lalu menimbangnya
3.      Memindahkan sebagian larutan typol sampai ½ piknometer
4.      Menimbang batubara kemudian memasukan ke dalam piknometer lalu menambahkan larutan typol kedalamnya
5.      Menggoncangnya
6.      Memasukan lagi larutan typol kedalam piknometer sampai penuh.

5.      Data pengamatan
1.      Berat piknometer kosong                          = 126, 55 gr
2.      Berat piknometer + aquadest                    = 152,03 gr
3.      Berat piknometer + typol                          = 151,59 gr
4.      Berat piknometer + batubara                    = 144,19 gr
5.      Berat piknometer + batubara + typol        = 152,79 gr
6.      Berat jenis typol                                        = 0,9631 gr/ml
7.      Berat jenis batubara                                  = 1,5755 gr/ml

6.      Perhitungan
1.      Menghitung berat jenis typol
a.       Berat aquadest            = (berat pikno + aquadest ) n- berat pikno kosong
                         = 152, 03 gr – 126,55 gr
                         = 25,48 gr
b.      Berat jenis aquadest pada suhu 28oC = 0,98 gr/ml
c.       Volume aquadest = volume piknometer
                            =
                       =
                            = 26 ml
d.      Berat larutan typol = (berat pikno + typol ) – berat pikno kosong
                               = 151,59 gr – 126,55 gr
                               = 25, 04 gr
e.       Berat jenis typol =
                      =
                      = 0,9631 gr/ml
2.      Menghitung berat jenis batubara
a.     Berat batubara = berat pikno + batubara – berat pikno kosong
                         = 144,19 gr – 126,55 gr
                         = 8,6 gram
b.     Berat larutan typol = berat pikno + typol + batubara – berat pikno + batubara
                               = 152,79 gr – 144,19 gr
                               = 8,6 gram
c.      Volume batubara  =
                         =
                    = 8,9295 ml
d.     Densitas batubara =
                                   =
                                   = 1,97 55 gr/ml

7.      Analisa percobaan
                Pada percobaan ini dilakukan penentuan densitas yang digunakan adalah batubara. Sampel batubara yang digunakan adalah sampel batubara yang berukuran 60mesh. Dan digunakan larutan typol dimasukan kedalam desikator untuk menghilangkan gelembung yang ada pada larutan typol.
                Dari percobaan didaptkan nilai densitas batubara adalah 1,9755 gr/ml. Pada percobaan ini menggunakan prinsip apparent density karena sampel dicelupkan kedalam larutan yang memenuhi syarat – syarat apparent density, yaitu membasahi permukaan, tidak menyebabkan pengembangan dan mentrasi pori batubara.

8.      Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan :
1.      Dari hasil perhitungan didapatkan nilai density 1,9755 gr/ml
2.      Batubara adalah mineral bahan bakar yang terbentuk sebagai bahan bakar yang berasal dari penimbunan dan pengendapan hancur bahan selulosa yang berasal dari tumbuh – tumbuhan
3.      Larutan yang digunakan adalah typol 1%
Daftar pustaka
                            Jobsheet. Praktikum hidrokarbon. Politeknik negeri sriwijaya. palembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS