Pages

laporan titrasi redoks ( penentuan besi )

Kamis, 01 Oktober 2015



TITRASI REDOKS ( PENENTUAN BESI )
       I.            TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan standarisasi dan penentuan cuplikan dengan titrasi redoks.
    II.            PERINCIAN KERJA
1.      Melakukan standarisasi larutan KMnO4
2.      Menentukan kadar besi dalam larutan

 III.            DASAR TEORI
Titrasi redoks merupakan titrasi yang di dasarkan pada reaksi oksidasi reduksi antara analit dan titran. Titrasi redoks banyak digunakan untuk penentuan sebagian besar logam – logam . indicator yang digunakan pada titrasi ini menggunakan berbagai cara kerja. Pada titrasi yang menggunakan KMnO4 tidak menggunakan suatu larutan indicator , tetapi larutan KMnO4 itu sendiri dapat bertindak sebagai indicator.
A.    Kalium Permanganat
Kalium permanganate digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih . zat ini merupakan pereaksi yang mudah diperoleh , tidak mahal , dan tidak memerlukan indicator kecuali kalau digunakan larutan – larutan yang sangt encer  . satu tetes KMnO4 0,1 N memberikan suatu warna merah muda yang jelas pada larutan dalam titrasi. Permanganate mengalami reaksi kimia yang bermacam – macam , karena mangan dapat berada dalam keadaan – keadaan oksidasi +2, +3 , +4 , +6 , +7 . untuk reaksi yang berlangsung dalam larutan yang sangat asam akan terjadi reaksi :
MnO4- + 8H+ + 5e                            Mn2+ + 4H2O
Sedangkan untuk reaksi dalam larutan berasam rendah :
            MnO4-  + 8H+                          MnO2(p)   + 2H20
Reaksi yang paling banyak digunakan adalah reaksi pada larutan yang sangat asam , dimana permanganat  bereaksi dengan sangat cepat.
B.     Natrium Oksalat
Senyawa ini merupakan standar primer yang baik bagi permanganate dalam larutan berasam. Dapat diperoleh dalam derajat kemurnian yang tinggi . stabil pada pemanasan dan tidak hidrokopis . reaksi dengan permanganat agak kompleks dan sekalipun banyak penelitian yang telah dilakukan , namun mekanisme yang tepat tidak jelas. Reaksinya lambat pada suhu kamar . oleh , karena itu biasanya larutan dipanaskan pada suhu 600c . pada kenaikan suhu awalnya reaksi berjalan lambat , tetapi kecepatan meningkat setelah ion mangan (II) terbentuk . mangan (II) bertindak sebagai suatu katalis dan reaksinya dinamakan otokatalitik karena katalis dihasilkan oleh reaksinya sendiri.
Ionnya mungkin mempengaruhi efek katalik nyadengan cepat bereaksi dengan permanganate untuk membentuk mangan dari keadaan oksidasi antara +3 dan +4 yang selanjutnya dengan cepat mengoksidasi ion oksalat , kembali ke keadaan divalent . adapun reaksinya adalah :
5C2O42- + 2 MnO4 + 16H+                                        2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Flower dan bright melakukan suatu penelitian yang sangat mendalam terhadap kesalahan – kesalahan yang mungkin di dalam titrasi. Mereka menemukan beberapa bukti dan pembentukan peroksida.
O2 + H2C2O4                           H2O   +  2CO2
Dan apabila peroksida terurai sebelum berekasi dengan permanganate , terlalu sedikit larutan permanganate yang diperlukan sehingga dari perhitungan normalitasnya tinggi. Mereka menyarankan agar hampir semua permanganate ditambahkan dengan cepat dalam larutan yang telah diasamkan pada suhu kamar. Setelah reaksi sempurna larutan dipanaskan sampai 600c dan titrasi diselesaikan pada suhu ini .
 IV.            ALAT  YANG DIGUNAKAN.
Neraca analitis

Kaca arloji

Erlenmenyer 250 mL , 500 ml
3,3
Buret 50 mL
2
Pipet ukur 25 mL
4
Gelas kimia 250 mL
3
Labu takar 100mL , 250 mL , 500 mL
2,3,1
spatula
2
Bola karet
4
Hot plate
3
termometer
3

    V.            BAHAN YANG DIGUNAKAN
Na2C2O4 padatan
H2SO4 pekat
KMnO4 padatan
FeSO4 .7H2O padatan




 VI.            KESELAMATAN KERJA
Menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker untuk menangani larutan asam sulfat .
VII.            LANGKAH KERJA

A.    Standarisasi larutan KMnO4
·         Membuat larutan 0,1 N KMnO4 , 500 mL
·         Natrium oksalat dikeringkan dalam oven pada suhu 105 – 110oc selama 2 jam setelah itu didinginkan dalam desikator.
·         Menimbang natrium oksalat sebanyak 300 mg , masukan ke dalam Erlenmeyer.
·         2,5 mL H2SO4 pekat dilarutkan dalam air 250 mL ( hati – hati )
·         Memasukan larutan H2SO4 tersebut kedalam Erlenmeyer yang berisi na-oksalat . kocok , dinginkan sampai 24oc
·         Mentitrasi dengan 0,1 N KMnO4 sampai volume 35 mL . lalu memanaskan sampai 55 – 60oc dan lanjutkan titrasi setetes demi setetes hingga berubah warna yaitu merah muda.

B.     Penentuan besi dengan KMnO4
·         Melarutkan 4 gram cuplikan (FeSO4.7H2O) dalam air demineral  100mL
·         Memipet 25 mL larutan cuplikan ke dalam Erlenmeyer berukuran 250 mL dan menambahkan 25 mL 0,5 M H2SO4
·         Mentitrasi dengan larutan standar 0,1 N KMnO4 sampai warna muda tidak berubah lagi .










 X. PERTANYAAN.
1.      Tuliskan beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan larutan standar KMnO4 sebagai pereaksi oksidasi. ?
2.      A. mengapa pada standarisasi dengan Na-oksalat , KMnO4 diberikan secara cepat ?
B.mengapa larutan tersebut harus dipanaskan sampai 600C
3.  suatu sampel As2O3 seberat 0,2248 gram dilarutkan dan memerlukan 44,22 mL. KMnO4 untuk                  titrasi . hitung molaritas dan normalitas KMnO4 ?
Penyelesain :
1.      Keuntungan
Mudah diperoleh
Tidak mahal
Tidak memerlukan indicator
            Kerugian
                        Reaksi lambat pada suhu kamar
Mekanisme yang tepat tidak jelas
                        Permangat harus di tambah dengan cepat .

2.      a. KMnO4 diberikan secara cepat karena apabila peroksida terurai sebelum bereaksi dengan permanganate , terlalu sedikit larutan permanganate yang diperlukan dan perhitungan normalitas tinggi.
b. larutan harus dipanaskan sampai 60oC karena pada suhu kamar reaksinya berjalan lambat , tetapi kecepatannya meningkat setelah ion mangan (II) terbentuk . ion tersebut bertindak sebagai suatu katalis. Yang dihasilkan oleh rekasinya sendiri .

3.         
Gram As2O3     =
0,2248 gram = 224,8 mg
VKMnO4           =
44,22 ml
BE As2O3          =
BM As2O3 197, 8422 mg/mek

            Gram As2O3                
                                                      =   VKMnO4  X NKMnO4
                BE As2O3

            224,8 mg
                                                     =     44,22 ml X NKMnO4
               197 , 8422 mg / mek



NKMnO4    =   0, 0256 mek / ml

Karena BE = BM maka normalitas = molaritas = 0,0256 mek / ml


XI. ANALISA PERCOBAAN
                Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa sebagai berikut :
pertama membuat larutan KMnO4 500ml , dan mengeringkan natrium oksalat dioven 105 – 110 OC selama 2 jam. Lalu setelah kering natrium oksalat ditimbang sebanyak 300 mg . dilarutkan kedalam Erlenmeyer lalu ditambahkan 12,5 ml H2SO4 , larutan bewarna bening . lalu ditirasi dengan KMnO4 sampai volumenya 35 ml , dan warnya berubah menjadi warna ungu , lalu dipanaskan hingga warna nya berubah kembali menjadi warna putih , dan dititrasi lagi dengan KMnO4 hingga berubah warna menjadi merah muda , dengan volume 45 ml , 45,9 ml , dan 46 ml , dengan volume rata – ratanya = 45 , 63 ml . dan selanjutnya melakukan penentuan besi dengan KMnO4 pertama , menimbang 4 gram (FeSO4.7H2O) dan dilarutkan dalam 100 ml dengan warna agak hijau , dan ditambahkan 25 ml 0,5 M H2SO4 dan berubah warna menjadi bening . dan dititrasi dengan KMnO4 dan berubah menjadi  warna  kuning . dengan volume 38 ml , 37,4 ml , 38,3 ml dengan volume rata - ratanya 37 , 9 ml .

XII. KESIMPULAN
            Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
NKMnO4
=
0.0981 mek / ml
VKMnO4
=
44,776 ml
Gram KMnO4 secara teori
=
1,5804 gram
% Fe secara praktik
=
20 , 76 %
%Fe secara teori
=
20,08 %
%kesalahan penentuan besi
=
3,2755 %


XIII. DAFTAR PUSTAKA
            Jobsheet. Kimia analisa dasar . politeknik negeri sriwijaya . 2013 . Palembang









GAMBAR ALAT
bola karet.jpg                botol aquadesht.jpg               buret.jpg erlenmeyer.jpg 

gelaskimia.jpg           kacaarloji.jpg  pipet ukur.jpg 


spatula.jpg                labu ukur.jpg 











VIII.            DATA PENGAMATAN

1.      Standarisasi larutan KMnO4
No
Gram analit (na-oksalat)
Volume awal
Volume akhir
Volume titran (KMnO4)
1
300 mg
35 ml
10 ml
45 ml
2
300 mg
35 ml
10,9   ml
45,9 ml
3
300 mg
35 ml
11 ml
46 ml




Rata- rata = 45 , 63 ml



2.      Penentuan besi dengan KMnO4

No
volume (FeSO4.7H2O)
Volume titran (KMnO4)
1
25 ml
38 ml
2
25 ml
37 , 4 ml
3
25 ml
38 , 3 ml


Rata – rata = 37 , 9 ml

























 IX.            PERHITUNGAN

1.      Standarisasi normalitas KMnO4

·         Secara praktik

Gr Na2C2O4 
                                                =         VKMnO4 x NKMnO4
BE Na2C2O4

300 mg
                                                =     45 , 63 ml x NKMnO4
134 / 2 mg/mek

300 mg
                                    =    45,63 ml x NKMnO4
67 mg/mek

4,4776 mek                 =    45 , 63 ml x NKMnO4

NKMnO4                    =   4,4776 mek
                                          45 , 63 ml

NKMnO4                    =    0,0981 mek / ml

Kesalahan

%N                              =       teori – praktek
                                                                                    X 100
                                                    Teori 
                                    =       0,1 – 0.0981
                                                                                    X 100
                                                    0,1
                                    = 1,9%




·         Teori

Gr Na2C2O4
                                    =    VKMnO4 x NKMnO4
BE Na2C2O4

300 mg
                                    =   VKMnO4 x 0,1 mek / ml
67 mg/mek

4,4776 mek                 = VKMnO4 x 0,1 mek/ml

VKMnO4                    =   4,4776 mek
                                          0,1 mek / ml
VKMnO4                    =  44,776 ml

%kesalahan V

%V                              =   teori – praktek
Teori                                                               x 100
                                                Teori
                                    =   44,776 – 45,63
                                                                        X 100
                                                44,776
                                    =   1,9  %


Gr KMnO4 untuk 0,1 N 500 ml

Gr KMnO4                  = N x V x BE
                                    = 0,1 mek/ml x 500 ml x 158,0376/5 mg / mek
                                    = 0,1 x 500 x 31,60752 mg
                                    = 1580,376 mg
                                    = 1,580376 g






2.      Penentuan besi dengan KMnO4

·         Praktik

%Fe     =          VKMnO4 x NKMnO4 x BE Fe 
                                                                        X 100 
                                    Gram sampel
            =          37 , 9 ml x 0,0981 mek/ml x 55,847 mg/mek
                                                                                                X 100  
                                    25/100 x 4000 mg
            =          37,9 x 0,0981 x 55,847
                                                            X 100
                                    1000
            =          207,6385
                                                X 100
                            1000
            =  0,2076 x 100
            = 20,76 %


·         Teori

% Fe    =          BA Fe
                                                X 100
         BM FeSO4.7H2O
=    55 , 847 mg/mmol
                                    X 100
      278 , 02 mg/mmol
= 20 , 08 %

%kesalahan penentuan besi
            = praktek – teori
                                         X 100
                      Praktek
            =    20, 76 %   -  20 , 08 %
                                                            X 100
                        20 , 76 %
            = 3, 2755 %


LAPORAN TETAP
KIMIA ANALISA DASAR
TITRASI REDOKS ( PENENTUAN BESI )
       POLTEK.JPG
Oleh :
           
Fallen apriyeni
061330400344
Muhammad farhan
061330400351
Pusta aryani
061330400353
Susi susanti
061330400358
Wahyu sisilia deviana
061330400359

Nama instruktur   : Idha siviyati , S,T,M,T .

JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS