Pages

laporan ph meter 632

Kamis, 08 Oktober 2015



pH Meter 632



    I.                   Tujuan
·         Mahasiswa dapat mengkalibrasi pH-meter 632
·         Mahasiswa dapat mengukur pH sampel
·         Mahasiswa dapat mentitrasi penetralan dan titrasi asam basa

    II.                Peralatan dan Bahan yang Digunakan
1.      Alat
·         Gelas Kimia 100ml, 80ml, 50, ml
·         Gelas Ukur 200ml
·         Pipet Volume 10ml
·         pH meter 632
·         Spatula
·         Kaca Arloji
·         Labu ukur 100ml
·         Mangnetik Stirrer
·         Elektroda Kaca Kombinasi
·         Bola Karet
·         Hot Plate
·         Termometer
2.      Bahan
·         Larutan Buffer 4 dan 7
·         HCl 0,1N
·         NaOH 0,1N
·          0,1N


     III.             Dasar Teori
       
            pH didefinisikan sebagai keaktifan ion hydrogen untuk larutan encer keaktifan ion hydrogen merupakan konsentrasi dari ion hydrogen pH meter pada dasarnya merupakan volt meter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca kombinasi yang diukur pada pH meter adalah potensial sel bukan pH larutan sel elektroda kaca adalah Ag, AgCl-, Cl-, H+, dan membrane kaca.
Elektroda sebelum digunakan direndam dahulu dengan larutan KCl agar molekul air/larutan KCl mmasuk ke dalam sisi-sisi kaca dan mengembang shingga proses pertukaran ion akan mencapai maksimum, dengan kata lain gugus Na+ dapat mudah ditukar dengan ion H+. Pengukuran Ion hydrogen harus dibandingkan dengan ion hydrogen harus dibandingkan dengan ion hydrogen yang telah diketahui konsentrasinya dan tetap. Bentuk elektroda kaca berupa wadah kecil didalamnya berisi larutan dapar asetat,HCl 0,1N.
 Batas Pengukuran pH elektroda gelas antara 2-12. Hal ini disebabkan karena bila lebih dari 12, ion hidrogsida dengan konsentrasi tinggi, mampu mengikat ion Na+, sedangkan dibawah 1 semua ion Natrium pada lapisan gelas ditukar oleh ion hydrogen, akibat tidak terjadinya pertukaran ion dengan larutan yang akan diukur bila elektroda kaca sering digunakan terlalu lama direndam dalam air, konsentrasi KCl akan berkurang karena perembesan dan ion Cl, maka dari itu elektroda direndam dalam larutan KCl 3M.
pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat). Sebuah pH meter khas terdiri dari probe pengukuran khusus atau elektroda yang terhubung ke meteran elektronik yang mengukur dan menampilkan pembacaan pH.

Probe atau Elektroda
Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter, Elektroda adalah batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor. Jangan pernah menyentuh bola dengan tangan dan bersihkan dengan bantuan kertas tisu dengan tangan sangat lembut. Untuk mengukur pH larutan, probe dicelupkan ke dalam larutan. Probe dipasang di lengan dikenal sebagai probe lengan.
Kalibrasi dan penggunaan
Untuk pekerjaan yang sangat tepat pH meter harus dikalibrasi sebelum setiap pengukuran. Untuk penggunaan kalibrasi normal harus dilakukan pada awal setiap hari. Alasan untuk ini adalah bahwa elektroda kaca tidak memberikan emf direproduksi selama waktu yang cukup lama. Kalibrasi harus dilakukan dengan setidaknya dua larutan buffer standar yang menjangkau rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk tujuan umum buffer pada pH 4 dan pH 10 yang diterima.

PH meter memiliki satu kontrol (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan meter sama dengan nilai dari buffer pertama standar dan kontrol kedua (slope) yang digunakan untuk mengatur pembacaan meter dengan nilai buffer kedua. Kontrol ketiga memungkinkan suhu harus ditetapkan. Sachet penyangga standar, yang dapat diperoleh dari berbagai pemasok, biasanya negara bagaimana perubahan nilai buffer dengan suhu. Untuk pengukuran yang lebih tepat, tiga penyangga solusi kalibrasi lebih disukai.Sebagai pH 7 pada dasarnya, sebuah "titik nol" kalibrasi (mirip dengan penekanan atau Taring skala atau keseimbangan), kalibrasi pada pH 7 pertama, kalibrasi pada pH terdekat dengan tempat tujuan (misalnya 4 atau 10) kedua dan memeriksa titik ketiga akan memberikan akurasi lebih linier dengan apa yang pada dasarnya adalah masalah non-linear. Beberapa meter akan memungkinkan tiga kalibrasi titik dan itu adalah skema yang lebih disukai untuk pekerjaan yang paling akurat.
Kualitas meter lebih tinggi akan memiliki ketentuan untuk memperhitungkan koreksi koefisien temperatur, dan pH probe high-end memiliki probe suhu built in Proses kalibrasi berkorelasi tegangan yang dihasilkan oleh probe (sekitar 0,06 volt per pH unit) dengan skala pH. Setelah setiap pengukuran tunggal, probe dibilas dengan air suling atau air deionisasi untuk menghilangkan jejak dari solusi yang diukur, dihapus dengan menghapus ilmiah untuk menyerap air yang tersisa yang bisa mencairkan sampel dan dengan demikian mengubah membaca, dan kemudian dengan cepat tenggelam dalam solusi lain.






  IV.             Prosedur Kerja

1.      Kalibrasi
·         Memasang elektroda gelas kaca pada pH-meter 632
·         Memasang Kabel yang menuju Stop kontak
·         Menyalakan pH-meter 632 dengan mengunakan tombol 0n/off
·         Menekan Tombol Ph
·         Mencelupkan Elektroda pada larutan Buffer 7
·          Mengukur Temperatur dengan thermometer air raksa Dan memasukan nilai temperature menggunakan tombol t/oC
·         Mengatur tombol slope pada skala 1
·         Menekan tombol meas, membaca pH pada display
·         Mengatur angka pada display sesuai pH dengan menggunakan tombol Ucomp.
·         Menekan Tombol “Stand by” bilas elektroda dengan aquadest dan keringkan dengan tissue
·         Mencelupkan elektroda kelarutan buffer 4, menekan tombol meas baca Ph pada display
·         Mengatur angka pada display sesuai dengan pH dengan memutar tombol slope
·         Menekan Tombol Stand by, bilas elektroda lalu keringkan, pH-meter  632 siap digunakan.

2. Mengukur pH sample dengan pH-meter 632
·         Mengambil sampel HCl, NaOH, dan  yang akan diukur pH nya
·         Memasukan ke dalam gelas kimia 100ml
·         Mencelupkan sampai elektroda tercelup
·         Menekan tombol ‘’stand by’’ , mengangkat elektroda , membilas dengan aquadest dan mengeringkannya dengan tisue
·         Membandingkan harga yang terbaca pada dispplay dengan hasil perhitungan dan analisa
·         Menganalisis sample lain (sesuai dengan perintah instruktur)

3 .      Titrasi Asam Basa
·         Memipet 10ml HCl 0,1N secara teliti, masukkan kedalam gelas kimia 100ml dan tambahkan aquadest hingga menjadi 50ml
·         Meletakkan Larutan HCl di HotPlate, aduk dengan menggunakan magnetic stirrer
·         Mencelupkan elektroda menekan tombol meas, dan baca pH pada display
·         Menambahkan NaOH sebanyak banyaknya 1ml-15ml (dengan range kenaikan 1ml). selama penambahan penitran larutan diaduk dan dibaca pHnya
·         Mengambar Kurve Secara Teoritis dan Praktikum
·         Menentukan Konsentrasi HCl di titik ekivalen








V. DATA PENGAMATAN

No
Vol HCl 0,1N (ml)
Vol NaOH 0,1N (ml)
pH
1
10
0

2
10
1

3
10
2

4
10
3

5
10
4

6
10
5

7
10
6

8
10
7

9
10
8

10
10
9

11
10
10

12
10
11

13
10
12

14
10
13

15
10
14

16
10
15


    VI. PERHITUNGAN
·         Secara teori
1.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 1 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 1ml             = 0,1 mmol
mmol berlebih = 1mmol – 0,1mmol    = 0,9mmol
[]  =   = 0,081mmol/ml
pH  = - log (0,081)
       = 1,09

2.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 3 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 3ml             = 0,3 mmol
mmol berlebih = 1mmol – 0,3mmol    = 0,7mmol
[]  =   = 0,053mmol/ml
pH  = - log (0,053)
       = 1,27

3.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 5 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 5ml             = 0,5 mmol
mmol berlebih = 1mmol – 0,5mmol    = 0,5mmol
[]  =   = 0,033mmol/ml
pH  = - log (0,033) = = 1,48      
4.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 7 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 7ml             = 0,7 mmol
mmol berlebih = 1mmol – 0,7mmol    = 0,3mmol
[]  =   = 0,017mmol/ml
pH  = - log (0,017)
       = 1,76

5.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 9 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 9ml             = 0,9 mmol
mmol berlebih = 1mmol – 0,9mmol    = 0,1mmol
[]  =   = 0,005mmol/ml
pH  = - log (0,005)
       = 2,3    

6.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 11 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 11ml           = 1,1 mmol
mmol berlebih = 1,1mmol – 1mmol    = 0,1mmol
[]  =   = 0,005mmol/ml
pOH  = - log (0,005)
          = 2,3    
pH      = 14 –
           =
7.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 13 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 13ml           = 1,3 mmol
mmol berlebih = 1,3mmol – 1mmol    = 0,3mmol
[]  =   = 0,013mmol/ml
pOH  = - log (0,013)
          = 1,88    
pH      = 14 – 1,88
           = 12,12

8.      HCl 0,1N 10ml dan NaOH 0,1 N 15 ml
mmol HCl        =   0,1N x 10ml           = 1 mmol
mmol NaOH    =   0,1N x 15ml           = 1,5 mmol
mmol berlebih = 1,5mmol – 1mmol    = 0,5mmol
[]  =   = 0,02mmol/ml


          pOH  = - log (0,02)
                    = 1,69
pH      = 14 – 1,69
           = 12,31

VII. ANALISA PERCOBAAN
Pada Percobaan ini dilakukan untuk mengukur pH sampel dengan menggunakan pH meter 632. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengkalibrasi pH meter ini dengan menggunakan larutan buffer pH 4. Kalibrasi dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran tersebut. Kemudian barulah sampel dapat diukur. Larutan yang pH nya akan di ukur adalah NaoH dan HCl. Untuk membandingkan hasil pengukuran dari pHmeter maka dilakukan juga titrasi asam basa untuk mengetahui pH  . proses titrasi ini dilakukan dengan cara meneteskan larutan NaOH 0,1N sebanyak 1ml sampai 15ml. titrasi mereaksikan larutan HCl 0,1N dengan larutan NaOH 0,1N dengan reaksi:

                  HCl +  NaOH  →  NaCl  + H2O

            Pada pentitrasian pH dari larutan HCl yang semulanya asam, akan semakin menurun karena terus menerus ditetesi larutan NaOH yang merupakan larutan basa dengan range penambahan 1-15 ml, sehingga larutan akan mencapai titik ekivalen dan kemudian menjadi larutan yang bersifat netral hingga basa.

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa        :
·         pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan, yang didefinisikan sebagai logaritma aktivitas ion hydrogen [H+] yang terlarut.

·         Dengan pH-meter 632 dapat mengetahui pH yang terkandung dalam suatu sampel dan dapat mengetahui larutan tersebut bersifat asam atau basa.

·         Titik ekuivalen yang didapatkan :
Secara teori :
Secara praktek :
% kesalahan :





DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet.2013.Penuntun Praktikum Instrumen & Teknik Pengukuran.Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang

www.alatlabor.com/article/detail/58/fungsi-dan-pengenalan-ph-meter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS