Pages

laporan campuran biner II ( kestimbangan uap - cair pada sistem biner )

Kamis, 08 Oktober 2015



CAMPURAN BINER II
(KESETIMBANGAN UAP-CAIR PADA SISTEM BINER)



I.                    TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
1.       Dapat menentukan sifat larutan biner dengan membuat diagram temperatur versus  
komposisi
2.      Dapat menentukan indeks bias campuran

II.                ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
                        Alat yang digunakan
1.      Seperangkat alat destilasi keseimbangan
2.      Termometer
3.      Labu leher 100 ml atau 250 ml
4.      Erlenmeyer 100 ml
5.      Pipet ukur 10 ml, 25 ml
6.      Bola karet
7.      Botol aquadest

  Bahan yang digunakan
1.      Aseton
2.      Kloroform

III. DASAR TEORI
            Suatu larutan dikatakan sebagai larutan ideal bila :
1.      Homogen pada seluruh sisitem mulai dari mol fraksi 0-1
2.      Tidak ada entalpi pencampuran pada waktu komponen-komponen dicampur membentuk larutan (Hbercampuran  = 0)
3.      Tidak ada beda pencampuran artinya volume larutan = jumlah volume komponen yang dicampurkan ( Vpencampuran = 0)

4.      Memenuhi hukum Roult :
P1 = X1 .  P0
Dimana :
P1  = tekanan uap larutan                                X1  =  mol fraksi larutan
P0  = tekanan uap pelarut murni

Dalam larutan ideal sifat larutan komponen yang satu akan mempengaruhi sifat komponen yang lain, sehingga sifat komponennya. Contoh : sistem benzena – toluena. Sedangkan larutan non ideal adalah larutan yang tidak memiliki sifat-sifat diatas, larutan ini dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

v  Larutan non ideal deviasi positif yang mempunyai volume ekspansi. Dimana akan menghasilkan titik didih maksimum pada sistem campuran itu. Contoh : sistem aseton – karbon disulfida dan sisitem Hcl – air.
  v  Larutan non ideal deviasi negatif yang mempunyai volume konstraksi dimana akan menghasilkan titik didih minimum pada sisitem campuran. Contoh : sisitem benzena – etanol dan sisitem aseton – kloroform.
Dalam percobaan ini komposisi larutan merupakan harga mol fraksi larutan. untuk membuat diagram T-X maka harga x tdak dihitung pada tiap-tiap titik didih tetapi dengan larutan. Kemudian dibuat dahulu grafik standard komposisi versus indeks bias. Komposisi dapat dihitung sebagai berikut : misalnya mencampurkan a ml dengan massa jenis 1 dengan b ml kloroform dengan massa jenis 2 maka komposisinya

                 

M1 = massa molekul aseton = 48
M2 = massa molekul CHCl3 = 119,5





IV. KESELAMATAN KERJA
            Dalam melakukan percobaan ini digunakan jas praktikum dan kaca mata, sarung tangan dan masker pelindung. jangan menghirup cat yang digunakan. Dalam memakai refraktometer sebelum dan sesudah dipakai dibersihkan lendanya dengan zat cair sebagai pembersih.

V. CARA KERJA

1.      Mencatat massa jenis zat yang digunakan dari tabel atau melakukan dengan aerometer
2.      Menentukan indeks bias aseton murni dan kloroform murni menggunakan refraktometer
3.      Selanjutnya menentukan indeks bias campuran dengan perbandingan sebagai berikut :
aseton
100 ml
80 ml
60 ml
40 ml
20 ml
0 ml
kloroform
0 ml
20 ml
40 ml
60 ml
80 ml
100 ml
4.      Untuk setiap campuran yang didestilasi, dicatat tititk didihnya dan titik uapnya masing-masing larutan. Destilat diambil dengan pipet dilihat indeks biasnya kemudian residunya juga ditentukan indeks biasnya.


Catatan :
Jumlah campuran boleh lebih dari 10 ml dengan menggunakan alat yang micro (volume 25 ml). Pengamatan titik didih dua kali pada titik didih larutan dan temperatur setelah destilat












VI. DATA PENGAMATAN

KOMPOSISI
Titik didih cairan ()
Titik uap
()
Aseton 0 ml
Kloroform 100 ml
60
60
Aseton 20
Kloroform 80
62
61
Aseton 40
Kloroform 60
63
62
Aseton 60
Kloroform 40
64
62
Aseton 80
Kloroform 20
59
62
Aseton 100 ml
Kloroform 0 ml
56
56


VII. PERHITUNGAN
                                          BM aseton      =   56,08 gr/mol
                                     BM kloroform = 119,38 gr/mol

·         Aseton 20ml – kloroform 80ml
Mol aseton =                                                          Mol kloroform   =
                   =                                             = 
                   = 0,27 mol                                                                          =  0,99mol
Fraksi mol :   -  Aseton =  
                       -  Klorofm = 1 – 0,21 = 0,79


·         Aseton 40ml – kloroform 60ml
Mol aseton =                                                          Mol kloroform  =
                  =                                               = 
                   = 0,54 mol                                                                          =  0,74mol
Fraksi mol :   -  Aseton =  
                      -  Klorofm = 1 – 0,42 = 0,58

·         Aseton 60ml – kloroform 40ml
Mol aseton =                                                          Mol kloroform =
                  =                                              = 
                   = 0,81 mol                                                                          =  0,49mol
Fraksi mol :   -  Aseton =  = 0,62
                      -  Klorofom = 1 – 0,62 = 0,38

·          Aseton 80ml – kloroform 20ml
Mol aseton =                                                          Mol kloroform =
                  =                                              = 
                   = 1,08 mol                                                                          =  0,25mol
Fraksi mol :   -  Aseton =  
                      -  Klorofom = 1 – 0,81 = 0,19








VIII. ANALISA PERCOBAAN
            Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan campuran biner II,dimana pada percobaan ini kami harus menentukan titik didih larutan murni ( aseton dan kloroform) serta titik didih dan titik uap dari larutan camouran aseton dan kloroform,dengan komposisi yang berbeda-beda ( terhadap aseton : 0 ml , 20 ml ,40 ml,60 ml, 80 ml dan 100 ml) melalui proses destilasi. Yang menjadi perbedaan pada praktikum sebelumnya yang sudah kami lakukan adalah pada praktikum campuran biner I,menggunakan sistem campuran zeotrofik (benzen-toulene) sedangkan biner II menggunakan sistem campuran azeotropik (aseton-kloroform).
            Pada praktikum ini hal yang kami lakukan adalah menentukan atau mencatat massa jenis,berat molekul,kalau perlu densitasnya. Hal ini lebih dikarenakan sifat yang dibutuhkan pada saat perhitungan. Suatu larutan dikatakan ideal apabila homogen pada seluruh sistem mulai dari fraksi mol 0-1. Dalam larutan ideal sifat larutan komponen yang satu akan memppengaruhi sifat komponen yang lain, sedangkan larutan non ideal adalah dimana sifatnya tidak akan mempengaruhi komponen yang lain. Semakin besar komposisi dari suatu campuran maka semakin rendah titik didih dan titik uap nya.




IX. KESIMPULAN
            Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      semakin besar komposisi dari larutan campuran, maka semakin rendah titik didih dan  titik uapnya
2.      Campuran azeotropik adalah campuran dua/lebih komponen yang mempunyai komposisi tertentu diaman komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya bila melalui destilasi biasa,titik didih dua zat cair yang saling meunjukkan adanya titik didih maksimum.
3.    Titik didih campuran adalah 62
4.     Fraksi mol yang diperoleh :
        Aseton 80 % ; khloroform 20 %  : 0,81 ;   0,19
        Aseton 60 % ; khloroform 40 %  : 0,62  ;  0,38
        Aseton 40 % ; khloroform 60 %  : 0,42  :   0,58
        Aseton 20 % ; khloroform 80 %  : 0,21   :  0,79



X. DAFTAR PUSTAKA

Modul.”Penuntun Pratikum kimia fisika”.Jurusan Teknik Kimia,Politeknik Negeri Sriwijaya.2012














GAMBAR ALAT


Rangkaian alat destilasi

  29-pipet-penghisap.jpg                  pipet ukur.jpg
                        Bola karet                                                        Pipet ukur



LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA

 CAMPURAN BINER II

Disusun oleh        :
Kelompok            :        1 (Satu)
Nama                             :        Arin putri dila             (061330400337)
                                       Astinesia Himmatuliza          (061330400338)
                                       Astria utami                 (061330400339)
                                       Bambang sugiarto       (061330400340)
                                       Fallen apriyeni             (061330400344)
                                       Indo billak                             (061330400346)
                                       Kiki Risky Midia                   (061330400347)

Instruktur            :        Ibnu hajar S.T , M.T



JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2012/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS