Pages

laporan ekstraksi kafein dari daun teh

Kamis, 15 Oktober 2015



EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH
I.              TUJUAN PERCOBAAN
·                    Mendapatkan kafein dari daun teh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut cair dan kloroform
·                    Menentukan kadar kafein dari daun teh

II.           ALAT DAN BAHAN
a.        Alat yang digunakan
·           Batang pengaduk
·           Bola karet
·           Corong gelas
·           Corong pisah
·           Erlenmeyer vakum
·           Gelas kimia
·           Gelas ukur
·           Hot plate
·           Kaca arloji
·           Kertas saring
·           Neraca analitik
·           Pipet ukur
·           Termometer
b.        Bahan yang digunakan
·           Aquadest
·           Kalsium karbonat (CaCO3)
·           Kloroform
·           Teh kering 10 gram

III.        GAMBAR ALAT ( TERLAMPIR )


IV.        DASAR TEORI
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 gram/mol. Dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6,9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (nevroses), tidak dapat tidur ( insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (tachycardia). Kopi dan teh banyak mengandung kafein dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh menghasilkan biji kopi dan daun teh yang sangat cepat, sementara penghancurannya sangat lambat. (Hermanto, 2007 : 1)
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kafein dari teh kering dan untuk menentukan kafein dari daun teh. Kafein merupakan alkaloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa amina organik. Kafein dapat larut dalam pelarut organik seperti CaCO3 dan dalam air, kafein juga dapat terikat oleh senyawa non polar seperti kloroform. Kloroform dapat memisahkan kafein dari zat lain di dalam teh. Pemisahan kafein dari teh dilakukan dengan cara ekstraksi.
Ekstraksi adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam larutan air oleh suatu plarut yang tak dapat bercampur dengan air sehingga dapat dipisahkan. Ekstraksi adalah suatu produk pemisahan suatu zat dan campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut tersebut dari suatu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya komponen bercampur sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat fisiknya terlalu kecil atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester untuk essence pada sirup. Pengambilan kafein dari daun teh dan pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas. Saat ekstraksi larutan ekstrak yang tercemar harus dibersihkan. Suatu pelarut yang digunakan sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstraksi yang besar, sehingga kebutuhan pelarut lebih sedikit. (Anonim : 2010 :1)
Eksraksi pelarut suatu ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Teknik ini dapat dipergunakan untuk hal pemurnian, memperkaya pemisahan serta analisis pada semua skala kerja. (Khopkar : 1990 : 85)

Khasiat Teh

Teh yang biasa kita konsumsi, khususnya teh hijau, banyak mengandung khasiat, sebuah riset Erasmus University Medical School, Rotterdam mengungkapkan pembuluh darah baik besar (aorta) pada responden yang gemar meminum teh hijau, memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kemungkinan terjadinya serangan jantung koroner.
Selain itu, penelitian The American Jurnal of Clinical Nutrition belum lama ini menemukan khasiat teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Ternyata paduan kafein dan teh hijau yang sesuai takaran mampu membakar 4% kalori lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berdiet dengan menggunakan placebo. Disamping tiu, ternyata teh hijau lebih diakui ampuh mencegah gigi berlubang, lantaran fluoride alami.

Kloroform

                             H

                             C         Cl
                
                 Cl                    Cl

Nama IUPAC           :  Chloroform
Nama lain                 : Formyl trichloride, Methane trichloride, Methyl trichloride, Methenyl trichloride, TCM
Rumus Molekul        :  CHCl3
Massa Molar             : 119,38 gr/mol
Penampilan               : color less liquid
Densitas                    : 1,48 gr/cm3
Titik leleh                  : 63,5 °C
Titik didih                 : 61,2 °C
Titik nyala                 : non-flammable
Kelarutan dalam air  : 0,8 gr/100 ml at 20 °C

V.                     LANGKAH KERJA
1.        Menimbang 10 gram teh kering
2.        Memasukkan teh ke dalam gelas beaker. Menambahkan 100 ml air.
3.        Memasukkan 5 gram CaCO3, kemudian mendidihkannya.
4.        Menyaring larutan dengan kertas saring, memisahkan filtrat endapannya.
5.        Memanaskan sampai filtrat 1/3 volume. Mendinginkan filtrat sampai suhu kamar.
6.        Memasukkan larutan kedalam separatur funnel dan menambahkan 15 ml kloroform kemudian mengocoknya.
7.        Memisahkan larutan atas dan larutan bawah pada separatur funnel, larutan bawah dimasukkan kedalam gelas beaker.
8.        Menambahkan 2 ml kloroform pada larutan atas yang ada di separatur funnel dan mengkocoknya.
9.        Memasukkan lapisan atas kedalam gelas beaker yang sama dan melakuakn evaporasi sampai kering.
10.    Menimbang crude kafein.

VI.        DATA PENGAMATAN
Perlakuan
Pengamatan
Menimbang 7,5 gram daun teh kering
Daun teh kering berbentuk serbuk kasar, berwarna coklat dan berbau khas
·         7,5 gram daun teh kering ditambahkan 75ml aquadest
·         Menimbang 5 gram CaCO3
·         Larutan berwarna coklat muda, tidak larut dan berbau khas
·         Berbentuk serbuk halus, berwarna putih dan tidak berbau
Menambahkan 5 gram CaCO3 kedalam larutan diaduk dengan stirrer sampai mendidih
Larutan yang tadinya berwarna coklat berubah menjadi larutan berwarna coklat susu dan terdapat endapan berwarna putih
Menyaring larutan dengan vacum
Larutan disaring untuk memisahkan dari ampasnya sehingga dihasilkan filtrat berwarna coklat pekat
Filtrat dipanaskan sampai 1/3 volume asalnya
Filtrat berubah warna menjadi coklat kehitaman
Filtrat dimasukkan kedalam corong pemisah lalu menambahkan 15 ml kloroform kemudian dikocok, didiamkan beberapa saat
Terdapat 2 lapisan
-          Lapisan atas berwarna coklat kehitaman
-          Lapisan bawah berwarna putih
Lapisan bawah diambil lalu diletakkan kedalam gelas kimia, didiamkan beberapa saat
Larutan berubah warna menjadi hijau bening dan berbau menyangat
Lapisan atas ditambah dengan 2 ml kloroform
Terdapat 2 lapisan
-          Lapisan atas berwarna coklat
-          Lapisan bwah berwarna putih
Lapisan bawah diambil lalu diletakkan kedalam gelas kimia, didiamkan beberapa saat


VII.     PERHITUNGAN

Berat kafein  = ( berat gelas kimia + kafein) – ( berat gelas kimia )
                      = 129,4 gram – 129 gram
                      = 0,4 gram

Kadar kafein dalam teh kering 10 gram
% kafein         x 100
                      =  x 100
                      = 5,33%










VIII.  ANALISIS DATA
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan kadar kafein didalam daun the. Kefein merupakan zat yang aman dikonsumsi. Namun, zat ini juga dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki seperti insomnia, elisah, pernapasan meningkat dan sebagainya. Pengambilan kafein dilakukan dengan ekstraksi menggunakan pelarut kloroform.
Daun teh kering dicampur dengan aquadest dan serbuk putih CaCO3 dipanaskan menghasilkan larutan coklat susu. Saat didiamkan larutan tersebut menyatu, hal ini dikarenakan CaCO3 adalah senyawa organic sedangkan teh merupakan senyawa anorganik. CaCO3 digunakan untuk mengeluarkan bahan atau zat yang terdapat didalam teh kering secara kesluruhan. Sedangkan fungsi pemanasan larutan adalah untuk mempercepat reaksi pemisahan antara kafein dan daun teh kering.
Larutan teh dan kalsium karbonat yang telah dipanaskan kemudian disaring dan menghasilkan larutan coklat pekat. Larutan tersebut harus dipanaskan kembali untuk menguapkan kandungan air larutan coklat pekat atau filtrat itu sehingga konsentrasi kafein semakin pekat dan kandungan-kandungan lainnya hilang. Sebelum dipisahkan dengan corong pisah, larutan didinginkan sampai suhu kamar. Jika terlalu dingin filtratnya akan mengendap.
Filtrat yang diekstrak di corong pisah sebelumnya ditambahkan kloroform yang bersifat sangat polar. Dengan begitu, kafein akan benar-benar terpisah dengan filtrat teh. Dua lapisan yang terbentuk, lapisan atas berupa lapisan coklat kehitaman dan lapisan bawah berwarna putih mengandung kafein. Lapisan bawah dikeluarkan dan diletakkan ke dalam gelas kimia.
Afein memiliki massa jenis yang lebih besar dari zat sisa sehingga terletak di bawah. Lapisan atas kembali dipisahkan dengan penambahan 2 ml kloroform kembali dan didapat larutan berwarna putih. Setelah didiamkan, larutan berwarna putih yang berupa kafein berubah warna menjadi sedikit kehijauan. Larutan tersebut dipanaskan kembali sehingga terjadi penguapan dan bentuknya berubah menjadi kristal atau serbuk halus yang merupakan kafein dengan berat sebesar 0,4 gram.

IX.        KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1.             Suatu metode untuk mendapatkan kafein dari teh kering yaitu metode ekstraksi pelarut.   
2.             Ekstraksi pelarut adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam air oleh suatu pelarut yang tidak dapat bercampur dengan air, sehingga dapat dipisahkan dalam hal ini pelarut yang digunakan adalah klorofom.
3.              Hasil percobaan :
1)                  Berat kafein                = 0,4 gram
2)                  % kadar kafein            = 5,33 %


       












DAFTAR PUSTAKA
Sutriono, Agus. 2015. Penuntun Praktikum Satuan Proses 2. Palembang:
Politeknik Negeri Sriwijaya





















LAMPIRAN ( GAMBAR ALAT )

           
Botol Aquadest                    Pengaduk                            Kaca Arloji



           
     Bola Karet                     Pipet Ukur                          Gelas Kimia


   
          Corong Gelas                          Hot Plate                 Neraca Analitik


 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS