PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF
1. Tujuan
percobaan
1. Menentukan
efisiensi pengolahan limbah cair dengan proses lumpur aktif
2. Memahami
proses pengolahan secara biologi dengan lumpur aktif
2. Alat
dan bahan yang digunakan
1. Seperangkat
bioreaktor aktif
2. Botol
sampel
3. Buret
4. Pipet
tetes
5. Labu
ukur
6. Kertas
saring
7. Erlenmeyer
8. Limbah
industri
9. Air
10. Kertas
pH
11. FAS
12. K2CrO7
13. H2SO4
14. AgSO4
15. HgSO4
3. Dasar
teori
Air limbah industri dan air limbah
yang dibuang ke lingkungan dipersyaratkan memenuhi baku mutu yang telah diatur
menurut peraturan yang berlaku. Zat organik sebagai parameter COD dan BOD
adalah termasuk yang dipersyaratkan pada peraturan tersebut dan merupakan
masalah yang dominan diperhatikan didalam baku mutu suatu air limbah.
Banyak cara yang bisa dilakukan
untuk mereduksi zat organik tersebut. Tetapi pengolahan secara biologi
merupakan metode pilihan yang banyak digunakan terutama atas pertimbangan biaya
dan operasional. Pengolahan limbah organik cara biologi dipandang paling efektif
sederhana dan relative murah dibandingkan cara fisika – kimia. Terutama dalam
menanggulangi zat organik terlarut dan koloidal.
Efisiensi pengolahan air limbah
organik secara biologi sangat tergantung pada pertumbuhan mikroorganisma. Hal
ini berarti aktivitas mikroorganisme perlu dipacu, sehingga pertumbuhan
mikroorganisme dapat menurunkan kandungan bahan organik sampai pada tingkat
yang diinginkan. pengolahan air limbah cara biologi dapat dilakukan beberapa
cara berdasarkan keperluan oksigen diantaranyya pengolahan aerobic, anaerobic
dan fakultatif ( aerobic dan anaerobic ). Berdasarkan pengolahaannya cara
biologi ini banyak macamnya seperti lagoon aerasi, lumpur aktif, kontak
oksidasi, aerobic biofilter,.
Proses lumpur aktif dipandang salah
satu proses yang paling berhasil untuk menangani air limbah dengan konsentrasi
bahan organik yang tinggi. Pada proses ini mikroorganisme menghilangkan bahan
organik dari air limbah dengan cara mengoksidasi bahan organik tersebut oleh
enzim yang diproduksinya menjadi sel – sel baru dari mikroorganisme dan menjadi
bahan organik yang lebih sederhana rantai karbonnya.
Unit pengolahan lumpur aktif dibuat
sedemikian rupa dengan instrumentasi yang sesuai dengan keperluannya. Secara
sederhana unit lumpur aktif ini terdiri dari bagian – bagian yang mempunyai
tangki aerasi yang dilengkapi dengan pengaduk dan aerator. Pada umumnya proses
pengolahan lumpur aktif ini dioperasikan secara kontinyu, sehingga diperlukan
adanya pipa saluran inlet dan outletnya. Pada saluran ini masih banyak
mikroorganisme yang terbawa keluar sistem aerasi, padahal jumlah biomassa harus
terjaga jumlahnya, sehingga dari saluran outletnya tersebut harus ditampung
dulu pada tangki klarifisier pengendap. Kemudian lumpur yang direndam harus
dikembalikan ke tangki aerasi dengan jumlah tersebut.
Lumpur aktif adalah proses
pertumbuhan mikroba tersuspensi yang pertama kali dilakukan di inggris. Lumpur
aktif dicirikan oleh beberapa parameter
antara lain indeks volume lumpur dan stirrd sludge volume index.
4. Prosedur
kerja
1. Memasukan
umpan berupa limbah cair industri dengan konsentrasi COD 1000 – 1500 mg/l
kedalam tangki umpan.
2. Kondisi
pH umpan pada pH netral.
3. Memasukan
lumpur aktif dari hasil seeding ke dalam reactor lumpur aktif
4. Menghidupkan
system aerasi
5. Menghidupkan
pompa umpan dan pompa resikulasi lumpur
6. Kontinyukan
sistem aliran dengan ditandai melimbahnya efluen di klarifier
7. Menetapkan
waktu detensi antara 0,3 – 1,5 jam
8. Setelah
sistem mendekati stabil atau setelah tiga kali waktu deteksi, maka ambil sampel
dari inflen dan efluen lalu ukur CODnya.
5. Analisa
percobaan
Pada percobaan ini yaitu melakukan
pengolahan limbah dengan menggunakan lumpur aktif. Lumpur aktif merupakan air
yang didalamnnya terdapat beberapa jenis mikroorganisme yang hidup dan berkembang
baik seperti protozoa. Pengolahan limbah secara biologi adalah metode pilihan
yang paling banyak digunakan terutama atas pertimbangan biaya dan operasional
pengolahan ini dipandang paling efektif sederhana dan relatif murah
dibandingkan cara fisika dan kimia terutama dalam menanggulangi zat organik
terlarut dan koloid.
Proses lumpur aktif dipandang
sebagai salah satu proses yang paling berhasil untuk menangani air limbah
dengan konsentrasi bahan organik yang tinggi. Pada proses ini mikroorganisme
menghilangkan bahan organik dan air limbah dengan cara mengoksidasi bahan
organik dan air limbah dengan cara mengoksidasi bahan organik tersebut oleh
inzim yang diproduksinya menjadi sel – sel baru dari mikroorganisme dan menjadi
bahan organik yang lebih sederhana.
Untuk menjaga proses dan mengetahui
kinerja dari pengolahan limbah ini secara lumpur aktif ini harus dilakukan
beberapa analisa sehingga dapat mengatasi dan mengevaluasi kinerja dari lumpur
aktif.
6. Kesimpulan
1. Pengoalahn
limbah dengan cara lumpur aktif merupakan salah satu pengolahan secara biologi
yang banyak digunakan, karena sederhana dan relatif murah.
7. Daftar
pustaka
Jobsheet praktikum. Teknik
pengoalahan limbah. Politeknik negeri sriwijaya. palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar