Pages

laporan ekstraksi kafein kopi

Rabu, 24 Februari 2016



Ekstraksi kafein kopi
1.      Tujuan percobaan
1.      Menentukan kadar kafein kopi dengan cara ekstraksi
2.      Mengggunakan pelarut kloroform
3.      Menentukan kadar kafein kopi

2.      Alat dan bahan yang digunakan
1.      Gelas ukur
2.      Kaca arloji
3.      Kompor pemanas
4.      Neraca analitik
5.      Kertas saring
6.      Kopi

3.       Dasar teori
        Kopi adalah minuman yang dikenal seluruh lapisan masyarakat. Teh memiliki kandungan kafein didalamnya. kafein positif dan negatif. Efek positifnya adalah dapat bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh. Akan tetapi jika kandungan kafein dalam kopi terlalu banyak kafein dapat bertindak sebagai racun dalam tubuh. Kafein ini  harus memiliki kadar yang perlu diketahui dengan pati didalam tubuh. Penentuan kadar kafein ini dapat menggunakan cara ekstaksi.
       Proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan membagi sebuah zat terlarut dimana dua pelarut dinamakan proses ektraksi. Hal ini dilakukan untuk mengambil zat terlarut tersebut dari suatu pelarut ke pelarut lain. Ekstraksi merupakan proses pemisahan yang paling sederhana dan ekonomis.
       Aplikasi ektraksi didalam bidang industri adalah penentuan kadar kafein dalam produksi teh kering. Selain itu dalam pembuatan ester untuk essence pada sirup dan penentuan kadar kafein dalam produksi teh. Oleh karena itu ekstraksi adalah proses yang sangat penting dalam dunia industri.
       Kafein merupakan jenis senyawa alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194, 19 gram/mol.

4.      Prosedur percobaan
1.      Menimbang 7,5 gram kopi
2.      Memasukan kopi kedalam bekker kemudian mendidihkan 75ml aquadest
3.      Memasukan 5gram CaCO3 kemudian mendidihkan
4.      Menyaring larutan dengan kertas saring memisahkan filtrat dari endapannya
5.      Memanaskan sampai filtrat nya 1/3 volume mendinginkan filtrat sampai suhu kamar
6.      Memasukan larutan kedalam separator funnel dan menambahkan 15 ml klorofrom kemudian dikocok
7.      Memasukan 2ml kloroform pada larutan atas yanng ada di separator funnel
8.      Menimbang crude kafein

5.      Analisa percobaan
        Percobaan ini ektraksi kopi. Ektraksi merupakan isolasi zat terlarut dari suatu yang dilakukan dengan menggunakan pelarut yang tidak saling larut. Penggunaaan pelarut air dalam percobaan ini dimaksudkan untuk mengencerkan sampel kopi yang sudah ditambahkan CaCO3 yang tidak larut dalam air untuk menghasilkan suatu filtrat. Fungsi penambah CaCO3 ini untuk mengikat  bahan – bahan yang terdapat dalam sampel seperti kafein. Dalam hal ini CaCO3 masuk ke dalam serat – serat kopi dan mendesak kafein untuk keluar.
       Larutan yang terbentuk lalu dipanaskan dan sebelum mendidih dimatikan. Endapan berupa CaCO3 dimana berat molekul CaCO3 lebih berat dari pada berat molekul air dan kopi. Campuran kemudian disaring dan filtrat dipanaskan dari padatannya dengan menggunakan kertas saring.
       Setelah itu dipisahkan dengan corong pisah dan filtrat ditambahkan kloroform. Kafein merupakan suhu alkaloid yang bersifat non polar sehingga tidak larut dalam air. Kloroform memiliki titik didih rendah yang mempercepat proses penyaringan.

6.      Analisa percobaan
1.      Ekstraksi merupakan isolasi zat terlarut dari suatu larutan yang dilakukan dengan menggunakan pelarut yang tidak saling larut.
2.      Ekstraksi dengan menggunakan kloroform dan air karena kafein dan kloroform sama – sama non polar sehingga mudah dipisahkan.

7.      Daftar pustaka
Jobsheet praktikum. Satuan proses. Politeknik negeri sriwijaya. palembang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS