PERCOBAAN III
PENGENDALIAN
ON/OFF SECARA OTOMATIS
I. TUJUAN PERCOBAAN
Ø Mendemonstrasikan
pengendalian ON/OFF menggunakan proses controller
Ø Mendemonstrasikan output
relai ON/OFF sebanding waktu siklus
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Ø 1 set alat PCT 10
Ø 1 buah TRIMTOOL
Ø 6 buah Kabel
Ø 1 buah lampu indicator 24 VAC
Ø 1 buah stopwatch
III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
IV. DASAR TEORI
Seperti dijelaskan diteori
percobaan II bahwa pengendalian on/off selain manual adalah otomatis, yang
dalam hal ini menggunakan proses controller. Setting pada proses controller
harus diatur sedemikian rupa agar harga proporsional band, integral time dan derivative
time adalah NOL.
Selain itu pengendalian
on/off dikenal HISTERISIS. Berdasarkan arti histerisis adalah kecenderungan
instrument untuk memberikan output yang berbeda terhadapa input yang sama.
Pada pengendalian on/off
terdapat DAERAH NETRAL, yaitu daerah dimana controller tidak memberikan
gerakkan perubahan output. Besar Daerah Netral adalah 2 kali besar harga
histerisi.
Contoh : untuk set
point 50% dan histerisis 1 %, maka daerah netral adalah 2% yaitu dari harga 49%
hingga harga 51 %.
Harga output pada
pengendali on/off hanya dua, yaitu 0 % dan 100 % tergantung pada eror terhadap
set point.
%P ( output ) =
100% apabila % eror > 0
%P ( output ) = 0
% apabila % eror < 0
Sedangkan % eror
menyatakan perbedaan antara harga control point (pengukuran) terhadap harga set
point.
Hubungan diatas menunjukkan
saat harga variable proses (control point) melebihi harga set point akan
didapat % eror > 0 maka output dari control adalah 100% sedangkan apabila
kurang dari set point akan didapat % eror < 0 dan output controller adalah 0
%. Pada pengendali ini akan terjadi fluktasi dari 0 % ke 100 % secara berulang
selama proses berlangsung. Seperti grafik berikut : Apabila dipasang lampu
indicator 24 VAC pada proses controller, dapat dilihat output 100% berarti lampu
akan menyala (arus listrik mengalir) sedang pada output 0% lampu akan mati
(arus listrik terputus). Hal sama juga berlaku untuk soket 240 VAC.
V. LANGKAH KERJA
I.
PENGATURAN
AWAL
Ø Set
harga Prop, Int, dan Der pada controller setting pada harga 0 dan harga (CY –
t) pada 3 detik. Set harga HYSt pada 1 %
Ø Memasang
kabel dari manual output ke input pada proses controller (4 – 20 mA) dan
letakkan lampu indicator pada soket 24 VAC
II. OUTPUT RELAI
ON/OFF
Ø Mengatur
input ke PROCESS CONTROLLER dengan memutar tombol manual output 4 – 20 mA
Ø Mengamati
bahwa OUTPUT relai pada soket lampu indicator 24 VAC akan menyalakan lampu
ketika INPUT (harga terbaca pad layar variable proses) berada dibawah harga set
point 50% dan akan mematikan lampu ketika INPUT berada diatas harga set point.
Karena histerisis di SET pada 1%, maka lampu baru akan mati pada saat INPUT 51%
dan akan hidup kembali saat INPUT < 49%
Ø Mengulangi
percobaan dengan memvariasikan harga histerisi 3% dengan set point 40% dan
histerisis 6% untuk set point 35%
III. OUTPUT RELAI WAKTU
PROPORSIONAL
Ø Mengubah
harga Prop di controller setting menjadi 20% (maksimal, untuk mendapatkan
perbandingan maksimal antara input = output)
Ø Mengatur
prosess controller ke pengendalian MANUAL, menekan tombol F 1 kali dan menekan
tombol manual maka lampu akan indicator manual akan menyala
Ø Menekan
tombol F satu kali untuk menampilkan POWER OUTPUT (Pr), ubah harga Pr ke nol
dengan tombol digit, tekan ENTER
Ø Memasang
kabel dari soket output di PROCESS CONTROLLER ke soket Ammeter
Ø Memutar
tombol manual output ke kiri (4 mA) maka lampu indicator tidak menyala dan
pembacaan Ammeter pada 20 mA
Ø Memutar
tombol manual output ke kanan dalam langkah 10% (lihat embacaan dilayar
variable proses), amati bahwa lampu akan mati dan hidup dalam siklus
pengulangan. Mencatat harga di Ammeter. Besar waktu hidup dan matinya akan
tergantung pada besarnya POWER OUTPUT (Pr) dari CONTROLLER dan karenanya juga
tergantung pada INPUT yang diberikan oleh manual output.
Ø Mengamati
bahwa pada saat output 50% perbandingan waktu lampu akan mati dan hidup akan
sama (proporsional = sebanding). Mencatat harga di Ammeter pada setiap
perubahan input ke controller.
Ø Mengubah
waktu siklus CYCLE TIME (CY – t) menjadi 10 detik, perhatikan bahwa
perbandingan antara waktu hidup dan waktu mati lampu tetap sama, namun jumlah
waktu siklus keseluruhan dari HIDUP – MATI – HIDUP menjadi 10 detik.
Ø Catat
harga di Ammeter pada setiap perubahan harga INPUT.
Ø Pada
saat output dari tombol manual adalah 20% maka Power output dari proses
controller adalah 80% aksi pengendalian (CS – 2 dalam posisi r = reverse,
terbalik) maka waktu hidup lampu adalah :
T hidup = 80 % x waktu
siklus
= 0,8
x 10 detik
= 8
detik
Ø Ulangi
percobaan dengan waktu siklus tetap 10 detik tetapi aksi pengendalian (CS – 2)
dalam posisi d = direct, langsung. Amati perbedaan disbanding dengan CS – 2 = r
VI. DATA PENGAMATAN
KALIBRASI
VOLTMETER
ARUS LISTRIK
|
HARGA PEMBACAAN VOLTMETER
|
4 mA
|
0,2
|
20 mA
|
0,998
|
OUTPUT RELAI
ON/OFF
PENGATURAN PROCESS CONTROLLER SETELAH KALIBRASI AWAL
Controller Setting
|
Kode
|
Range Pengaturan
|
Satuan
|
Harga pengesetan ( set
point)
Daya keluaran (power
output)
Pita proporsional (Prop.
Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint
limit)
Range linearitas 4 – 20 mA
= 0 – 100 %
Aksi control : r = reverse
(terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah
kalibrasi)
|
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
|
50
-
0
0
0
3
-
-
-
1
100
100
-
0
5 8
-
r
H/L F
A
L A H
n
n U 0
-
-
- -
-
-
- -
-
-
- 0
100
0
|
%
%
%
Menit
Detik
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%
%
|
TABEL PENGAMATAN
OUTPUT RELAI ON/OFF (HYSt = 5 %) SET POINT = 50%
Power Input (%)
|
Kondisi Lampu
|
0 - 45
|
HIDUP
|
55
|
MATI
|
TABEL PENGAMATAN
OUTPUT RELAI ON/OFF (HYSt = 3 %) SET POINT = 40%
Power Input (%)
|
Kondisi Lampu
|
0 – 37
|
HIDUP
|
44
|
MATI
|
TABEL PENGAMATAN
OUTPUT RELAI ON/OFF (HYSt = 6 %) SET POINT = 35%
Power Input (%)
|
Kondisi Lampu
|
0 – 29
|
HIDUP
|
41
|
MATI
|
OUTPUT RELAI WAKTU
PROPOSIONAL
PENGUBAHAN KALIBRASI PROCESS CONTROLLER (CY-t = 3 DETIK)
Controller Setting
|
Kode
|
Range Pengaturan
|
Satuan
|
Harga pengesetan ( set
point)
Daya keluaran (power
output)
Pita proporsional (Prop.
Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint
limit)
Range linearitas 4 – 20 mA
= 0 – 100 %
Aksi control : r = reverse
(terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah
kalibrasi)
|
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
|
50
0
20
0
0
3
-
-
-
1
100
100
-
0
5 8
-
r
H/L F
A
L
A H
n
n U 0
-
-
- -
-
-
- -
-
-
- 0
100
0
|
%
%
%
Menit
Detik
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%
%
|
TABEL PENGAMATAN
OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL (CY-t = 3 DETIK) AKSI r H/Lf
VARIABEL PROSES (%)
|
LAMPU ( DETIK)
|
|
HIDUP (Sekon)
|
MATI (Sekon)
|
|
0
|
FULLY ON
|
FULLY ON
|
10
|
2,42
|
0,22
|
20
|
2,20
|
0,71
|
30
|
1,95
|
1,01
|
40
|
1,65
|
1,14
|
50
|
1,39
|
1,45
|
60
|
0,84
|
1,75
|
70
|
0,43
|
2,25
|
80
|
0,09
|
2,53
|
90
|
0
|
3
|
100
|
FULLY OFF
|
FULLY OFF
|
PENGUBAHAN KALIBRASI PROCESS CONTROLLER (CY-t = 10 DETIK)
Controller Setting
|
Kode
|
Range Pengaturan
|
Satuan
|
Harga pengesetan ( set
point)
Daya keluaran (power
output)
Pita proporsional (Prop.
Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint
limit)
Range linearitas 4 – 20 mA
= 0 – 100 %
Aksi control : r = reverse
(terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah
kalibrasi)
|
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
|
50
0
20
0
0
10
-
-
-
1
100
100
-
0
5 8
-
r
H/L F
A
L A H
n
n U 0
-
-
- -
-
-
- -
-
-
- 0
100
0
|
%
%
%
Menit
Detik
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%
%
|
TABEL PENGAMATAN
OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL (CY-t = 10 DETIK) AKSI r H/Lf
VARIABEL PROSES (%)
|
LAMPU ( DETIK)
|
|
HIDUP (Sekon)
|
MATI (Sekon)
|
|
0
|
FULLY ON
|
FULLY ON
|
10
|
8,37
|
1,22
|
20
|
7,25
|
1,86
|
30
|
6,08
|
3,26
|
40
|
5,02
|
4,33
|
50
|
3,99
|
5,53
|
60
|
2,91
|
6,47
|
70
|
1,85
|
7,39
|
80
|
0,56
|
9,05
|
90
|
FULLY OFF
|
FULLY OFF
|
100
|
FULLY OFF
|
FULLY OFF
|
PENGUBAHAN
KALIBRASI PROCESS CONTROLLER (CY-t = 10 DETIK)
Controller Setting
|
Kode
|
Range Pengaturan
|
Satuan
|
Harga pengesetan ( set
point)
Daya keluaran (power
output)
Pita proporsional (Prop.
Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint
limit)
Range linearitas 4 – 20 mA
= 0 – 100 %
Aksi control : r = reverse (terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah
kalibrasi)
|
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
|
50
0
20
0
0
10
-
-
-
1
100
100
-
0
5 8
-
d
H/L F
A
L A H
n
n U 0
-
-
- -
-
-
- -
-
-
- 0
100
0
|
%
%
%
Menit
Detik
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%
%
|
TABEL PENGAMATAN
OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL (CY-t = 10 DETIK) AKSI d H/Lf
VARIABEL PROSES (%)
|
LAMPU (DETIK)
|
|
HIDUP (Sekon)
|
MATI (Sekon)
|
|
0
|
FULLY OFF
|
FULLY OFF
|
10
|
FULLY OFF
|
FULLY OFF
|
20
|
0,82
|
8,88
|
30
|
1,74
|
8,01
|
40
|
2,39
|
6,40
|
50
|
4,07
|
5,68
|
60
|
5,08
|
4,48
|
70
|
6,21
|
3,43
|
80
|
7,55
|
2,19
|
90
|
8,59
|
1,27
|
100
|
8,99
|
0,93
|
PENGUBAHAN KALIBRASI PROCESS CONTROLLER (CY-t = 3 DETIK)
Controller Setting
|
Kode
|
Range Pengaturan
|
Satuan
|
Harga pengesetan ( set
point)
Daya keluaran (power
output)
Pita proporsional (Prop.
Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint
limit)
Range linearitas 4 – 20 mA
= 0 – 100 %
Aksi control : r = reverse
(terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah
kalibrasi)
|
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
|
50
0
20
0
0
3
-
-
-
1
100
100
-
0
5 8
-
d
H/L F
A L
A H
n
n U 0
-
-
- -
-
-
- -
-
-
- 0
100
0
|
%
%
%
Menit
Detik
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%
%
|
TABEL PENGAMATAN
OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL (CY-t = 3 DETIK) AKSI d H/Lf
VARIABEL PROSES (%)
|
LAMPU ( DETIK)
|
|
HIDUP (Sekon)
|
MATI (Sekon)
|
|
0
|
FULLY OFF
|
FULLY OFF
|
10
|
FULLY OFF
|
FULLY OFF
|
20
|
0,11
|
2,56
|
30
|
0,43
|
2,40
|
40
|
0,76
|
2,00
|
50
|
1,16
|
1,65
|
60
|
1,37
|
1,18
|
70
|
1,59
|
1,01
|
80
|
1,94
|
0,71
|
90
|
2,44
|
0,35
|
100
|
2,63
|
0,22
|
VII. ANALISA PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan PC – 10 pengendalian 0n/Off secara otomatis dapat
dianalisa bahwa Pada
percobaan ini kami terlebih melakukan kalibrasi harga Prop,
Int, dan Der pada process controller di setting pada harga nol. Sedangkan CY-t
dan histerisisnya akan diatur. Hysterisis adalah kecenderungan instrument untuk
memberikan output yang berbeda terhadap input yang sama. Ketika set point
diatur 50%, bila histerisisnya 1% maka pada pembacaan process controller 0 -
51% lampu akan tetap menyala. Namun tepat pada 51% lampu akan mati. Setelah
diturunkan kembali hingga 49% maka lampu akan hidup kembali. Artinya
hysteritis adalah nilai yang diberikan kepada set point dan dijadikan sebagai
batas ketika lampu On dan Off. Lalu untuk pengaturan CY-t nya di
ubah untuk mengetahui perbedaan dan membandingkan waktu siklusnya (waktu lampu
hidup ke mati dan hidup kembali).
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Ø Hysteritis ialah
daerah batas saat lampu On/Off ketika nilai hysteritis diberikan terhadap nilai
set point
Ø Pengendalian
on/off otomatis PCT 10 dipengaruhi oleh nilai hysterisis, set point,
waktu siklus (waktu proses)
Ø Cycle Time
dimaksudkan sebagai waktu siklus yang digunakan waktu lampu hidup ke mati
dan hidup kembali.
Ø Pada CY-t aksi r,
power input % berbanding terbalik dengan waktu lampu On.
Ø Pada CY-t aksi d,
power input % berbanding lurus dengan waktu lampu On.
IX. DAFTAR PUSTAKA
..............Jobsheet. 2013. Petunjuk Praktikum
Pengendalian Proses. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar