Pages

laporan titik leleh dan titik nyala

Selasa, 26 Januari 2016



Titik leleh dan titik nyala
( penentuan titik leleh dan titik nyala suatu zat )
1.      Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
a.       Menetapkan besarnya titik leleh suatu zat padat dengan alat penentu titik leleh
b.      Menetapkan besarnya titik nyala suatu zat cair dengan alat penentuan titik nyala.

2.      Alat dan bahan yang digunakan
Untuk penentuan titik leleh :
a.       Pipet kapiler
b.      Pipet gelas
c.       Kaca arloji
d.      Spatula
e.       Digital point apparatus
            Untuk penentuan titik nyala
a.         Gelas kimia
b.         Pipet ukur
c.         Bola karet
d.        Termometer
e.         Flash point testers

3.      Bahan yang digunakan
Untuk penentuan titik leleh
a.       Asam oksalat
b.      Asam benzoat
            Untuk penentuan titik nyala
a.      Asam benzoat
b.    Asam asetat glasial
c.     Parafin dan oil

4.      Dasar teori
            Titik nyala adalah temperatur terendah dimana campuran senyawa dengan udara pada tekanan normal dapat menyala setelah ada suatu inisiasi. Titik leleh adalah teperatur senyawa padat dan cair berada keadaan kesetimbangan pada tekanan 1atm.
            Sifat fisik dan kimia asam oksalat: berwarna putih, dan tidak berbau, mempunyai berat molekul 126 gr/mol dan mempunyai densitas sebesar 1,653 gr/cm3. Asam oksalat banyak digunakan di industri untuk: bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak, Menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai blenching, bahan pencampur zat warna dalam industri tekstil dan cat, sebagai indikator dalam pabrik polimer.

5.      Analisa percobaan
            Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pada saat memasukan zat padat ke pipa kapiler harus diusahakan untuk tidak ada udara yang masuk dengan cara memadatkan zat dengan menjatuhkan pipa kapiler yang berukuran lebih besar secara berulang.
            Pada penentuan titik leleh menggunakan zat asam oksalat dan asam benzoat. Pada saat percobaan kecepatan pemanas diatur hingga kenaikan 1 – 20 oC. Pipa kapiler yang sudah berisikan asam oksalat dan asam benzoat dimasukan kedalam alat digital dengan melelehkan zat tersebut. Didapatkan hasil secara praktik yaitu untuk asam asetat glasial 101,3 oC dan asam benzoat 122,6 oC.
            Pada penentuan titik nyala menggunakan zat asam asetat glasial, bejana logam bagian atas harus dijaga agar tetap kering. Suhu diukur dengan menggunakan termometer, penentuan titik nyala ditandai dengan percikan api. Dan didapat kan titik nyala asetat glasial sebesar 59 oC.

6.      Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpilkan
1.      Titik nyala asam asetat glasial secara teori 40 oC, secara praktik 59 oC
2.      Titik leleh asam oksalat secara teori 101 oC sedangkan praktik 101,3 oC asam benzoat secara teori 121 oC secara praktik 122,6 oC.

7.      Daftar pustaka
Jobsheet. Kimia fisika. Politeknik negeri sriwijaya. palembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS